Hujan angin membuat tenda vaksinasi massal di Stadion Gelora Bandung Lautan Api ambruk. Proses vaksinasi pindah dari area luar ke area dalam.
"Vaksinasi di dalam berlanjut. Jadi di dalam posisinya," ucap Staf Bagian Logistik dan Peralatan BPBD Jabar Jajang Jamaludin di lokasi, Kamis (17/6/2021).
Berkaitan dengan tenda roboh, Jajang memastikan tidak ada alat vaksinasi yang mengalami kerusakan. Begitu juga dengan korban jiwa masyarakat yang hendak divaksin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasukan dari TNI cepat mengamankan alat vaksinasi. Tidak ada korban luka," kata dia.
Sementara itu dihubungi terpisah, Kepala BPBD Jawa Barat Dani Ramdani mengatakan ada 11 tenda yang rusak akibat sapuan hujan angin. Tenda roboh akibat tenda tak menggunakan patok penguat.
"Tenda sempat roboh karena tidak menggunakan patok penguat, mengingat lokasi pemasangan tenda berada di track sintetis dan penggunaan patok akan merusak track tersebut," katanya.
Seperti diketahui, Stadion GBLA yang terletak di Gedebage menjadi lokasi vaksinasi massal. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto hingga Kepala BNPB Ganip Warsito meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi massal.
Usai rombongan keluar dari lokasi, hujan pun turun. Bahkan hujan angin serta hujan es terjadi di lokasi. Akibatnya, tenda vaksinasi yang didirikan di area jogging track roboh.
Tonton Video: Stadion GBLA Disulap Jadi Tempat Vaksinasi COVID-19
Kerumunan Massa Vaksinasi
Kerumunan massa kembali terjadi dalam kegiatan vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung.
Hal tersebut terjadi, pasca hujan disertai angin memporak porandakan tenda vaksinasi di dalam kawasan stadion dan vaksinasi dilanjutkan di dalam stadion, Kamis (17/6/2021) sore.
Wali Kota Bandung Oded M Danial berikan komentar terkait kejadian tersebut. Menurutnya, kegiatan vaksinasi yang sebelumnya digelar di Ballroom Sudirman ke Stadion GBLA untuk mengurai kerumunan.
"Perpindahan dari Ballroom Sudirman setelah ada evaluasi, sehingga dicari tempat yang representatif dan terpilihlah di Stadion GBLA," kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Kamis (18/6/2021).
Oded mengungkapkan, hasil peninjauan dengan Panglima TNI dan Kapolri di GBLA dinilai tempat yang sangat representatif.
"Ketika saya dampingi Panglima TNI dan Kapolri di sana, mereka melihat suasana pelaksanaan di lapangan terbuka seperti itu mereka angkat jempol. Mereka sampaiakan, ini lebih baik dari kemarin di Ballroom Sudirman," ungkapnya.
Menurut Oded, setiap tempat memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri.
"Tentu di beda tempat ada lebih dan kurang, kalau ternyata ada hal seperti itu kita evakuasi lagi, yang jelas dari perpindahan dari Ballroom Sudirman ke sana itu kita sedang berupaya, berupaya cari tempat yang lebih representatif," ujarnya.
Dengan kapasitas 38 ribu, Stadion GBLA dinilai sangat ideal."5 ribu, sesungguhnya hitungan kita kemarin, saya ikut coba berukuk 5 ribu itu dibandingkan dengan lapangan yang begitu luas dan kursi hampir 38 ribu, sangat ideal. Kalau kenyataan ada seperti itu, harus dievaluasi," ucapnya.
"Saya imbau kepada masyarakat walau bukan warga Bandung semua, baik warga Bandung Raya, saya imbau ketika datang untuk vaksinasi tolong masing-masing lebih ke depankan prokesnya," pungkasnya.