Jabar Hari Ini: Kerumunan Ojol Order BTS Meal dan Kasus Corona Mengganas

Jabar Hari Ini: Kerumunan Ojol Order BTS Meal dan Kasus Corona Mengganas

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 09 Jun 2021 20:46 WIB
Ojol Berkerumun di Bandung
Foto: Kerumunan ojol oreder BTS Meal di McD Bandung (Wisma Putra/detikcom).
Bandung -

Popularitas grup boy band asal Korea Selatan, BTS mengundang kerumunanan pembeli paket makanan edisi mereka di McDonald's. Tak tanggung-tanggung tiga gerai McD di Bandung pun disegel karena melanggar protokol kesehatan.

Sementara itu, di Bandung seorang perawat menjadi korban pembegalan oleh oragn tak dikenal. Selain itu ada juga informasi mengenai lonjakan kasus COVID-19 di Jabar.

Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Ini:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muncul Kerumunan, Tiga McD Disegel di Bandung

Buntut kerumunan yang terjadi di sejumlah gerai McDonald's (McD) di Kota Bandung, aparat bertindak tegas. Satpol PP Kota Bandung menutup gerai McD lantaran melanggar protokol kesehatan (prokes).

ADVERTISEMENT

Plt Kabid Tibum Satpol PP Kota Bandung Idris Uswendi mengatakan sejumlah gerai McDonal's di Kota Bandung sudah disegel dan ditutup. "Baru tiga (gerai McD), di Buahbatu dan Cibiru. Kalau yang di Cicendo juga dihentikan oleh aparat kecamatan," kata Idris via sambungan telepon, Rabu (9/6/2021).

Sesuai Peraturan Wali Kota (Perwal) Bandung, menurut dia, sanksi pelanggarannya berupa penutupan operasional selama 14 hari. "Ditutup sementara. Kalau ketentuan Perwal itu empat belas hari (ditutup sementara), karena melanggar prokes," ucap Idris menegaskan.

Pihaknya menyayangkan peluncuran menu makanan tersebut memunculkan kerumunan orang didominasi driver ojol yang mendapat order dari pembeli. Selain itu, menurut Idris, pihak McD tidak berkoordinasi dengan pemerintah berkaitan peluncuran BTS Meal.

"Sangat disayangkan, Kota Bandung ada peningkatan (COVID-19), keterisian rumah sakit sudah jelas (naik)," ujarnya.

"Ini mendukung atau nggak program Pemkot Bandung atau gimana ini? Kok nggak ada konfirmasi, tidak minta persetujuan dan lain-lain. Sudah jelas, pasti sudah diantisipasi dampaknya seperti apa, (program promo) di kita kang langsung diserbu," Idris menambahkan.

Pihaknya mengimbau kepada pelaku usaha lain agar tidak melakukan hal serupa. "Program pemerintah harus didukung, kita kan bekerja untuk rakyat," kata Idris menegaskan.

Geng Motor Lukai Perawat

Dua anggota geng motor di Bandung melakukan aksi pembegalan kepada perempuan berprofesi perawat. Begini detik-detik begal beraksi melukai korbannya tersebut.

Dua begal, TR dan AR, melakoni aksinya di Jalan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Sabtu (5/6/2021). Saat itu, korban yang tengah mengendarai sepeda motor sendirian, dibuntuti pelaku.

"Saya awalnya melihat korban menyimpan handphone-nya dikalungin di leher," ucap TR di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (9/6/2021).

TR dan AR pun bersiasat jahat untuk merampas ponsel korban. Hingga akhirnya dia mengikuti dan kemudian mengambil ponsel korban dengan cara menarik langsung dari lehernya.

"Saya ambil HP-nya ditarik langsung sampai korban jatuh," kata dia.

Akibat kejadian tersebut, korban terjatuh dari sepeda motornya. Korban pun mengalami luka pada tubuhnya akibat terjatuh. Ponsel itu kemudian dijual pelaku.

"Uang hasil penjualannya dipakai sehari-hari. Buat bayar kontrakan," tutur TR.

Personel UnitReskrim PolsekRancasari menangkap TR dan AR. Keduanya didor polisi lantaran berusaha kabur saat proses pengembangan penyelidikan.

Lihat Video: Keistimewaan BTS Meal yang Bikin Para Army Rela Antre Panjang

[Gambas:Video 20detik]



Lonjakan COVID-19 di Lima Daerah di Jabar

Lonjakan kasus COVID-19 mulai terlihat setelah tiga minggu pasca lebaran. Satgas COVID-19 Nasional melaporkan, ada lima kabupaten/kota di Jawa Barat yang menjadi penyumbang kasus virus Corona terbanyak secara presentase.

Tak tanggung-tanggung kenaikannya pun berlipat-lipat, seperti halnya Ciamis yang naik 700 persen, Bandung 261 persen, Cianjur 188 persen, Karawang 152 persen dan Cirebon 115 persen.

Berdasarkan laporan dari Pusat Informasi dan Koordinasi Jawa Barat (Pikobar) lonjakan kasus di Ciamis mulai terlihat pada 19 Mei. Dari rata-rata belasan kasus per hari melonjak ke angka 56 kasus.

Lonjakan itu terus berlangsung, dengan titik penambahan kasus tertinggi pada 1 Juni 2021 dengan tambahan 72 kasus.

Khusus untuk Ciamis, saat ini daerah tersebut masuk ke dalam zona merah atau daerah dengan risiko COVID-19 yang tinggi. Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengungkap penyebab terjadinya lipatan kasus tersebut.

"Pertama, pasien yang terkonfirmasi lanjut usia dan punya penyakit bawaan. Kemudian ketika datang ke RSUD kondisinya sudah kritis, koma baru datang," ujar Herdiat, Selasa, 8 Juni 2021 saat ditemui di Kantor BKPSDM Ciamis.

Faktor lainnya jumlah kematian pasien cukup banyak, adanya warga perantau yang meninggal karena COVID-19 yang KTP-nya Ciamis, sehingga datanya masuk ke dalam Ciamis.

"Warga KTP Ciamis, sakit di perantauan, dirawat di perantauan namun dikubur di Ciamis, banyak seperti itu masuk data Ciamis berdasarkan KTP. Jumlahnya itu tidak sedikit sehingga cukup tinggi juga," ungkapnya.

Hari ini pun, 9 Juni 2021 Jabar menjadi penyumbang kasus COVID-19 secara nasional. Tercatat di Jabar bertambah 1.562 kasus. Diikuti Jawa Tengah dengan 1.457 kasus dan DKI Jakarta dengan 1.376 kasus.

Secara akumulasi, saat ini kasusCOVID-19 di Jabar mencapai 322.624 kasus. 21.070 di antaranya masih menjalani isolasi atau perawatan, 297.194 telah selesaiisolsai dan 4.360 orang meninggal dunia.

Pohon Pisang Unik Berbuah di Batang

Sebatang pohon pisang yang ada di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat tumbuh tak lazim. Pasalnya pohon ini justru berbuah di dalam batang pohonnya. Hal ini pun membuat heboh warga sekitar yang penasaran ingin melihat pohon pisang aneh tersebut.

Dilihat detikcom pada Rabu (9/6/2021), pohon pisang unik itu tumbuh di sebuah lahan milik warga yang persis berada dalam area pemakaman Blok Teluk Jambe, Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka.

Pohon pisang itu memiliki tinggi sekitar empat meter. Disampingnya juga tumbuh pohon pisang lainnya, namun hanya satu yang unik karena buahnya muncul di dalam batang pohon.

Karta Marno (82) pemilik pohon pisang unik ini mengaku, awalnya Ia tidak menyadari adanya pohon pisang yang tumbuh tak lazim itu. Ia baru mengetahui ada salah satu pohon pisang miliknya yang unik dari warga sekitar yang ramai mendatangi lahannya.

"Awalnya ga sadar juga, terus banyak yang datang ke sini dan bilang pohonnya unik katanya. Pas dilihat iya bener buahnya kok tumbuh di dalam batang pohon, biasanya kan di pucuknya," kata pria yang akrab disapa Abah Karta saat diwawancarai.

Abah Karta menjelaskan pohon pisang miliknya itu diketahui mulai berbuah sejak seminggu lalu. Menurutnya buah pisang yang tumbuh di tengah batang pohon itu tampak normal layaknya buah pisang biasa.

"Semingguan kemarin baru mulai tumbuh. Kalau diliat sih ga ada bedanya sama buah yang lain sama aja ukurannya, warnanya juga. Yang lain kebetulan juga sama lagi berbuah juga," ungkapnya.

Meski tumbuh tidak lazim dan berada di area pemakaman, namun Abah Karta enggan mengkaitkan pohon pisang aneh miliknya itu dengan hal-hal mistis. Kata dia, jika buah pisang itu nantinya matang akan Ia makan sendiri dan membagikannya dengan tetangga.

"Gak ga ada (mistis). Nanti juga kalau mateng mau dimakan sendiri aja buahnya, paling dibagiin ke tetangga juga," tandasnya.

Munculnya buah pisang di batang pohon itupun menarik perhatian warga sekitar. Tidak sedikit warga yang datang hanya untuk melihat dan memfoto pohon pisang unik tersebut.

Seperti yang dilakukan Agus Egi (53) salah seorang warga setempat. Menurutnya sejak pertama kali diketahui ada pohon pisang unik itu, banyak warga yang datang karena penasaran.

"Iya ini penasaran mau liat pohonnya kaya gimana. Dari kemarin juga banyak yang datang ke sini karenapengen liat pohonnya ini. Soalnya baru pertama juga ada kaya gini disini," singkat Agus.

Okupansi RS di Jabar, RSHS Overload?

Baru-baru ini beredar informasi di aplikasi perpesanan bahwa Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dalam kondisi genting. Pesan yang beredar menyebut bahwa ruang IGD atau UGD RSHS dalam kondisi overload (melebihi kapasitas).

"Teman-teman di Bandung sekedar info dari yang on duty RSHS malam ini, pasien COVID-19 luar biasa, UGD RSHS overload & beberapa korban meninggal di ugd, pasien & ambulance dari luar mengantri di luar & lobby ugd. Tetap siaga & sehat selalu untuk semua," tulis pesan tersebut.

Sementara itu, Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS Bandung Yana Akhmad memberikan klarifikasi mengenai informasi simpang siur tersebut. Dia mengatakan, kondisi pasien COVID-19 di IGD memang mengalami peningkatan namun tidak sesuai dengan kabar yang tersebar.

"Benar bahwa di RSHS terutama di IGD ada peningkatan kasus COVID-19 namun suasana tidak segenting seperti informasi yang baru-baru ini beredar. Kondisi masih terkendali dan seluruh pasien dapat dilayani," kata Yana dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikcom, Rabu (9/6/2021).

Perihal peningkatan pasien COVID-19, pihaknya menyebut tidak terjadi dalam waktu bersamaan atau secara drastis melainkan terjadi dalam waktu perlahan dan sedikit demi sedikit sejak pertengahan Mei 2021.

Selain itu, kapasitas Gedung Kemuning yang menjadi ruang pusat penanganan COVID-19 di RSHS dalam kondisi masih tersedia. Terbaru, rata-rata kapasitas Bad Occupancy Rate (BOR) RSHS saat ini sudah mencapai 54,46 persen.

Secara rinci, total ruangan isolasi pasien COVID-19 RSHS sebanyak 224 dan terisi 122 orang. Untuk ruang isolasi HCU Kemuning dan GICU 2 sudah terpenuhi 100 persen dengan kapasitas kamar 7 orang dan 4 orang.

Pihaknya pun mencatat untuk ruang RIKK Kemuning dengan kapasitas 5 sudah terisi 3 orang dsn Kemuning 1 sudah terisi 21 orang dari kapasitas 24 tempat tidur. Sehingga, kapasitas BOR ICU (Intensive Care Unit) sebesar 86,88 persen.

Sementara itu, untuk ruangan Kemuning 1 sampai Kemuning 4 BOR mencapai 43,5 persen dengan rincian Kemuning 2-4 sudah terisi dan dua ruangan lainnya yaitu Kemuning 5 dan Asnawati masih belum terisi dengan kapasitas masing-masing 40 tempat tidur.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik namun tetap waspada dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. "Tidaj keluar rumah jika tidak terlalu penting dan selalu menjaga kebersihan serta kesehatan lingkungan," ujarnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung melaporkan terjadinya peningkatan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir. Salah satunya terlihat dari mulai penuhnya tempat tidur khusus pasien positif COVID-19 di sejumlah rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Mediana membenarkan telah terjadi lonjakan kasus positif COVID pasca libur panjang. Hal tersebut menyebabkan terjadi peningkatan keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit.

"Memang untuk Kabupaten Bandung ada kenaikan kasus yang lumayan dibandingkan dengan hari sebelumnya. Dalam kondisi ini kita melihat BOR di Kabupaten Bandung pun sudah cukup tinggi," kata Grace kepada detikcom di kantornya, Rabu (9/6/2021).


Grace menyebutkan, pada hari ini angka keterisian BOR mencapai 81 persen. Persentase tersebut sempat meninggi pada hari sebelumnya yang mencapai 84 persen.

"Sampai saat ini, keterisian (BOR) sampai 81 persen, kemarin sempat mencapai 84 persen," ucap Grace.

Sekadar diketahui, ada tujuh rumah sakit yang menangani kasus COVID-19 di Kabupaten Bandung. Dari tujuh rumah sakit hanya disediakan 300 tempat tidur untuk menangani kasus COVID.

Bila melihat data di Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat, per tanggal 6 Juni 2021, tingkat BOR di Kabupaten Bandung mencapai 85,11 persen atau tersisa sekitar 41 kasur.

Salah satu rumah sakit milik Provinsi Jabar yakni RSUD Al-Ihsan yang berada di Kabupaten Bandung kini tersisa 10 bed dari 148 bed. Tujuh bed dari 132 bed untuk menangani pasien bergejala ringan atau hijau dan tiga bed dari 4 bed untuk gejala sedang atau kuning. Sementara kasur bagi pasien gejala berat atau merah tercatat sudah penuh dari 12 kasur yang ada.

"Kami mendapatkan informasi Dinkes Jabar akan ada penambahan 55 bed di dua rumah sakit Provinsi Jabar yang ada di Kabupaten Bandung. Salah satunya 40 bed untuk RS Al-Ihsan," ujar Grace.

Saat ini, angka total kasus positif berada di angka 15.236, ada sekitar 1.235 pasien masih dirawat, 13.741 dinyatakan sembuh dan 260 meninggal dunia. Dari total kasus tersebut, kata Grace, kluster keluarga masih menjadi penyumbang tertinggi.

"Tetap di Kabupaten Bandung yang masih menduduki posisi tinggi itu kluster keluarga, kemudian kluster pesantren, perkantoran dan pelaku perjalanan," tuturnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads