Sebanyak 15 SD dan SMP ditambah 15 TK di Kota Cimahi mulai menjalani simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) gelombang ke dua setelah sebelumnya sempat ditunda.
Pelaksanaan simulasi PTM gelombang ke dua sendiri berjalan mulai 7-8 Juni untuk SD dan SMP. Sementara untuk jenjang TK mulai 7-11 Juni.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono mengatakan jika TK, SD, dan SMP yang menjalani simulasi gelombang ke dua ini karena beberapa alasan seperti tidak lolos verifikasi dan validasi kesiapan protokol kesehatan lalu adanya kasus positif pada siswa dan guru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satunya SD Leuwigajah 3 ini, ditunda karena ada guru jadi kontak erat keluarganya yang positif. Untuk keamanan jadi terpaksa ditunda simulasi PTM ke hari ini," ungkap Harjono kepada wartawan.
Berdasarkan catatan jumlah siswa dan guru yang terpapar positif COVID-19 sebanyak 14 orang. Rinciannya sembilan orang siswa SD dan SMP lalu lima orang guru.
"Tapi kasus positif terhadap guru dan siswa itu bukan saat pelaksanaan simulasi PTM melainkan di luar lingkungan sekolah. Dari hasil tracing, semuanya itu masuk klaster keluarga," bebernya.
Pelaksanaan PTM pada Juli mendatang bakal ditentukan oleh perkembangan kasus positif dan zona penyebaran COVID-19 di Kota Cimahi. Jika memburuk, ada kemungkinan pelaksanaan PTM bisa ditunda ke bulan Agustus.
"PTM itu rencananya sesuai arahan kementerian dilaksanakan Juli. Tapi dalam rapat evaluasi diputuskan kasus COVID-19 Juni-Juli jadi acuan diadakannya PTM Juli. Kalau naik terus apalagi sampai zona merah, maka PTM ditunda sampai Agustus," tegas Harjono.
(mud/mud)