Jabar Banten Hari Ini: Ridwan Kamil Siap Nyapres-Ibu Bertato Aniaya Bayinya

Jabar Banten Hari Ini: Ridwan Kamil Siap Nyapres-Ibu Bertato Aniaya Bayinya

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 03 Jun 2021 20:50 WIB
Ridwan Kamil bertemu bonek
Ridwan Kamil (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)
Bandung -

Sejumlah berita menyita perhatian pembaca Jabar dan Banten hari ini. Mulai dari ibu bertato pukuli bayi masih merah hingga Ridwan Kamil siap maju Pilpres 2024.

Gedung Sate Lockdown

Kompleks Gedung Sate, yang menjadi kantor kerja Gubernur Jabar, ditutup sementara atau lockdown hingga 9 Juni 2021. Dari informasi yang diterima, terdapat 31 orang yang terpapar COVID-19 dari tes masif yang dilakukan beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asisten Administrasi Umum Setda Jabar Dudi Sudrajat membenarkan kabar tersebut. "Iya betul, ada 31 orang yang positif," kata Dudi saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (3/6/2021).

Menyusul kabar tersebut, Setda Jabar menerbitkan surat edaran untuk penyesuaian sistem kerja bagi pegawai negeri sipil terhitung dari tanggal 3 Juni sampai 9 Juni 2021. Area publik, seperti masjid, kantin, dan museum, ditutup.

ADVERTISEMENT

Selain itu, dalam surat edaran tersebut ada imbauan agar menghindari kegiatan yang bersifat pengumpulan massa lebih dari lima orang atau melaksanakan kegiatan secara virtual. Kehadiran pegawai di kantor atau tempat bekerja pada setiap unit kerja maksimal 25 persen, kecuali para pejabat struktural, agar dapat hadir.

Bagi PNS yang berusia 50 tahun ke atas, ibu hamil dan menyusui, memiliki penyakit bawaan atau perantara, disarankan untuk flexible working arrangements (FWA).

Sebelumnya, pada Agustus 2020, Gedung Sate juga sempat di-lockdown setelah ditemukan 40 karyawan yang positif. Penyesuaian sistem kerja bagi karyawan pun disesuaikan dengan protokol kesehatan.

Bayi Masih Merah di Lebak Dipukuli Ibunya

Seorang ibu bertato di Lebak, Banten tega menganiaya seorang anak yang masih bayi. Aksinya pun viral setelah rekaman videonya tersebar di media sosial, Kamis (3/6/2021).

Informasi yang diperoleh, ada 4 video yang menunjukkan kekesalan ibu bertato itu terhadap sang bayi. Di semua video, sang ibu beberapa kali terekam sedang mencubit bayi tersebut bahkan menamparnya sembari meluapkan rasa kesal.

Seperti di video pertama, ibu bertato itu terlihat sedang menggendong bayi sembari memanggil seseorang. Namun, aksi itu dia luapkan dengan cara mencubit bayi tersebut hingga sang bayi terbangun.

"Dia, heh, hayoh dia, terus dia, terus dia, kadieu teu dia an**ng (Kamu, heh, hayoh kamu, ke sini enggak kamu an**ng)," kata ibu bertato itu.

Di video kedua, ibu bertato itu kembali menunjukkan kekesalannya. Meski sang bayi sedang terlelap di tempat tidurnya, dia tetap mencubit pipinya sembari terus memanggil seseorang di video tersebut.

"Dia hayang si ieu, hah, hayang si ieu dia, tah bang**t, tah sia, cokot ku dia an**ng (Kamu pengen dia, hah, kamu pengen dia, nih bangs*t, ambil sama kamu anj*ng)," ucapnya.

Aksi ibu bertato itu kembali dilakukan di rekaman video yang ketiga. Di video kali ini, dia bahkan tega menampar bayi tersebut sembari terus-terusan meminta pertanggungjawaban terhadap seseorang yang dia sebut sebagai bapak dari bayi tersebut.

"Bapak dia an**ng kesrek, bapak dia an**ng kesrek, bapak dia an**ng kesrek, bang**t (Bapak kamu an**ng kesrek, bapak kamu an**ng kesrek, bapak kamu an**ng kesrek, bangs*t)," katanya.

Sementara di video terakhir, sang ibu bertato kembali melampiaskan kekesalannya terhadap sang bayi dengan mengguncang tempat tidurnya menggunakan kaki. Di video ini ibu bertato tersebut kembali meminta pertanggungjawaban terhadap seseorang yang dia sebut sebagai bapak dari sang bayi.

"Tah, tah, tah, tah anak dia bang**t (Nih, nih, nih, nih anak kamu bang**t)," ucapnya.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Lebak Iptu Indik Rusmono membenarkan peristiwa itu. Saat ini, anggotanya masih terus melakukan pencarian terhadap ibu bertato yang belum diketahui identitasnya tersebut.

"Iyah, sekarang lagi kami tangani," katanya singkat.

Polemik Petani Mienial, Ridwan Kamil Diminta Jujur

Postingan hasil panen yang seolah-olah keberhasilan program Petani Milenial di Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuai kontroversi. Belakangan diketahui, yang diposting Ridwan Kamil adalah hasil panen BUMD PT Agro Jabar.
Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat Entang Sastramadja mengatakan apa yang dilakukan oleh Ridwan Kamil di postingan Instagram tidak tepat.

"Ya kalau menurut saya seorang pejabat publik itu harus punya tanggungjawab moral, jadi segala sesuatu yang tidak pada tempatnya, segala sesuatu yang memang bukan pekerjaannya tidak usah diakui bahwa itu milik pekerjaannya," kata Entang via sambungan telepon, Kamis (3/6/2021).

Menurut Entang apabila panen buah melon hasil teknologi infus itu adalah hasil PT Agro Jabar, sebaiknya gubernur menjelaskannya dalam postingan.

"Memang, Agro Jabar itu BUMD, kenapa tidak dijelasin bahwa BUMD itu nanti akan bekerjasama dengan program petani milenial, dan ini adalah salah satu contoh bentuk produk BUMD Agro Jabar, jadi jangan di klaim produk petani milenial. Dalam dua bulan terakhir ini kan banyak suara miring, dari Lembang kemarin ada yang ngaku tidak ada kelanjutan setelah dicanangkan, dari Cianjur ada yang ngaku dari 80 peserta tinggal 4 dan 36 mundur, belum lagi daerah lain," paparnya.

Ia menilai, program ini tidak dirancang dengan baik dan terkesan terburu-buru. Sehingga muncul kontroversi seperti saat ini.

"Kesan keterburu-buruannya itu mengedepan, oleh karenanya kalau kita mau bikin program sebaliknya ada semacam naskah akademik dengan menggunakan pendekatan perencanaan tentunya, nah termasuk perencanaan yang masuknya teknokratis, aspiratif, bottom up dan tentu politis juga harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan," ungkapnya.

Ia melanjutkan, nantinya dokumen perencanaan konsepsi itu dituangkan dalam sebuah grand desain. Di dalamnya ada master plan, rencana besar dan akan lebih lengkap kalau diikuti road mapnya.

"Jadi ada peta jalan dari sebuah peta kebijakan itu, kelihatannya program petani milenial tahapan itu tidak dilakukan, jadi seolah-olah Gubernur punya ide supaya tidak keduluan, supaya pencitraanya bagus langsung saja dicanangkan," jelasnya.

Selain itu, untuk menjadi petani harus tahu dulu falsafahnya, bukan hanya mengedepankan seleksi.

"Padahal kan kita tahu persis, untuk menjadi petani milenial bukan hanya sekedar lulus seleksi, tapi harus dipelajari dulu dong falsafah menjadi petani itu seperti apa, kesiapan sarana untuk mengembangkan petani milenial bagaimana, kalau itu tidak terpenuhi maka namanya petani milenial kenyataannya petani kolonial," ucapnya.

Entang menegaskan HKTI tidak diajak duduk bersama dalam perencanaan program petani milenial. Ia mengaku heran dengan langkah tersebut.

"Sangat tidak ada sama sekali, jadi kesalahannya para pengambilan kebijakan seolah-olah pintar sendiri, padahal kalau kita mengikuti perkembangan tidak ada dalam era milenial pintar sendiri, jadi pintar rame-rame, apalagi Pak Emil sering mengatakan harus pentahelix, harus semua stakeholders, tapi menurut saya Kang Emil beri gambaran itu, tapi operator bawahnya, apakah dinasnya, apakah biro ekonominya yang tidak paham terhadap perkembangan yang ada, saya tidak tahu persis mengapa bisa begitu," katanya.

Ia mengingatkan kepada Ridwan Kamil, jangan sampai program ini gagal dan hanya digunakan sebagai ajang pencitraan saja.

"Jangan sampai nasib petanimilenial mengalami gagal total, saya sarankan mari selamatkan sama-sama dengan merevitalisasi kebijakan dari perencanaan, masih panjang, tidak hanya pencitraan sesaat,"pungkasnya.

Ridwan Kamil Siap Jemput Takdir 2024 dengan Anies atau Ganjar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil blak-blakan soal maju capres pada 2024. Dia menyatakan akan menjalaninya bila takdir mengizinkan.

"Saya sudah dua kali pilkada ya, di pilwalkot ada pengalaman, di pilgub ada pengalaman. Kalau nanti ada takdirnya, kita ikuti takdirnya dengan sebaik-baiknya," ucap Kang Emil, sapaannya.

Hal itu disampaikan Kang Emi dalam podcast 'Indonesia Rakyat Club' di Seru Channel yang ditayangkan di YouTube Transvision Official pada Rabu (2/6/2021).

Dalam podcast tersebut, Kang Emil langsung ditanya terkait rencananya pada Pilpres 2024. Termasuk soal isu dijodohkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Berbicara mengenai pilpres, Emil menuturkan ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yakni elektoral, modal, dan dukungan partai. Dari ketiga syarat itu, dia mengaku baru memiliki syarat elektoral.

"Nah, saya dan Mas Anies itu tidak punya partai pengusung, belum ya. Saya juga, apalagi belum punya modal. Jadi yang saya punya hanya elektoral. Oleh karena itu, saya melihat, karena saya belum punya bujet, belum punya tim, apalagi yang deklarasi-deklarasi. Saya melihat korelasi elektoral saya itu berbanding lurus dengan kinerja," ujarnya.

"Jadi kalau kinerja saya baik, kinerja saya bisa men-deliver janji kepada rakyat, saya mengasumsikan itu diapresiasi oleh media, oleh masyarakat dan pada elektoral di survei. Jadi artinya, karena modal saya hanya itu, maka saya fokus bekerja dengan baik, menyelesaikan tugas, visi-misi, sehingga kalau rakyat menyukai dan memberikan poin elektoral, ya alhamdulillah," tutur Emil menambahkan.

Kang Emil juga menanggapi soal isu perjodohan dirinya dengan Anies Baswedan. Menurut dia, perjodohan dalam politik tak bisa dihitung secara matematika.

"Kalau dalam politik, saya belajar bahwa berpasangan itu tidak bisa diprediksi sejak awal. Karena politik itu bukan matematik. Apakah KH Ma'ruf Amin didukung bertahun-tahun sebelum pemilihan, kan tidak. Pak KH Ma'ruf Amin datang di akhir-akhir waktu. Sehingga perjodohan itu bukan matematik seperti yang kita asumsikan sekarang. Kedua, berjodoh dengan siapa pun dalam politik, kita belajar mencintai setelah akad nikah. Kira-kira begitu," ujar Emil.

"Siapa pun, kalau memang ada takdirnya, saya jalani, bisa dengan Mas Anies, bisa dengan yang lain siapa pun. Iya, dengan Mas Ganjar juga, kami sangat bersahabat karena sering tampil di forum-forum gubernur," kata Emil menegaskan.

Emil mengungkapkan hubungannya dengan dua nama di atas. Dengan Anies misalnya, dia sama-sama menjadi pengurus forum gubernur se-Indonesia, di mana Anies sebagai ketua dan Emil sebagai wakilnya.

Sementara itu, dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Emil mengaku punya irisan saat dia menjadi ketua umum daerah penghasil migas dan Ganjar menjadi dewan penasihat. "Jadi banyak irisan-irisan kebersamaan. Jadi kalau ditanya, dua-duanya insyaallah cocok. Usianya satu generasi. Datang dari kepala daerah yang sama, inilah momentum takdir. Apakah satu, Allah memberi jalan. Dua, apakah Allah menjodohkan. Kalau dua itu terpenuhi, kita jalani," tuturnya.

"Takdir itu datang kadang-kadang kita rencanakan, datang kadang-kadang tidak kita rencanakan. Tapi baik direncanakan atau tidak, kalau takdir itu baik, kita jalani,insyaallah," ucap Emil.

Pemuda Ditangkap Gegara Sebar Foto Siswi Tasik SMP di Tasik

Polisi menangkap pemuda yang diduga menyebarkan sejumlah foto bugil siswi SMP. Terduga pelaku ini merupakan pacar korban.

Lelaki bernama Alpan Darmawan (25) itu diringkus personel Satreskrim Polresta Tasikmalaya di kediamannya, Kecamatan Ciawi, Rabu (2/6) malam.

"Kami amankan terduga pelaku penyebar konten itu. Sekarang masih dalam penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polresta Tasikmalaya AKP Septiawan Adi Prihartono, Kamis (3/6/2021).

Sejauh ini, belum dapat dipastikan apa motif penyebaran foto-foto bugil siswi SMP tersebut. Pemuda ini menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Tasikmalaya.

"Kami masih mendalami motifnya ya," kata Septiawan singkat.

Sekadar diketahui, seorang siswi SMP di Tasikmalaya menjadi korban kejahatan asusila. Dia mengadu kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya dan melaporkan pacarnya ke polisi.

Didampingi orang tua dan temannya, siswi itu melaporkan kejahatan asusila yang menimpanya. Sejumlah foto bugil korban diduga sengaja disebar sang pacar. Foto tak senonoh ini diambil kekasihnya saat video call. Terduga pelaku meminta korban bugil demi membuktikan rasa cintanya.

"Benar, ada keluarga yang laporan ke kami bahwa anaknya jadi korban asusila. Foto seronoknya disebarkan hingga viral," ujar Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto, Rabu (2/6/2021).

Halaman 2 dari 5
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads