Pilu Ibu di Lebak, Ditandu 3 Km Usai Melahirkan Gegara Jalan Rusak

Pilu Ibu di Lebak, Ditandu 3 Km Usai Melahirkan Gegara Jalan Rusak

Rifat Alhamidi - detikNews
Kamis, 03 Jun 2021 17:47 WIB
Ibu melahirkan ditandu sejauh 3 kilometer saat pulang ke rumah karena jalan rusak
Ibu melahirkan ditandu sejauh 3 kilometer saat pulang ke rumah karena jalan rusak (Foto: Dok warga)
Lebak -

Seorang ibu berumur 20 tahun di Lebak, Banten terpaksa ditandu sejauh 3 kilometer menggunakan sarung oleh warga usai menjalani proses persalinan di puskesmas setempat. Ibu muda bernama Masitah, itu tak punya pilihan lantaran kondisi jalan di sana rusak dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Kisahnya bermula saat warga Kampung Karangbalang, Desa Parakanbeusi, Kecamatan Bojongmanik, Lebak, Banten ini mengalami kontraksi pada Senin (31/5/2021) dan harus segera dibawa ke tempat yang lebih dekat dengan lokasi puskesmas. Masitah dan beberapa warga yang mengantarnya lalu berjalan kaki sejauh 3 kilometer menuju jalan yang bisa dilalui kendaraan.

"Tradisi di kampung kami itu kan kalau ada ibu yang mau melahirkan, biasanya bidan udah ngasih arahan dulu 3 hari sebelumnya supaya ke tempat yang dekat ke puskesmas. Nah, hari Senin itu si ibu berangkat jalan kaki dianter sama keluarganya sampai ke jalan yang bisa masuk mobil," kata Epi tetangga Masitah saat berbincang dengan detikcom di Lebak, Banten, Kamis (3/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setibanya di puskesmas, Masitah bisa melalui persalinanya dengan lancar. Bayi perempuannya pun lahir dengan kondisi selamat. Sementara karena belum stabil, Masitah beserta bayinya kemudian harus menginap di puskesmas hingga kondisinya membaik.

Rabu (2/6/2021) pagi, Masitah dan bayi perempuannya kemudian diizinkan pulang oleh pihak puskesmas. Sembari diantar warga, Masitah hanya bisa menempuh perjalanan sejauh 3 kilometer menggunakan kendaraan, sedangkan sisanya harus jalan kaki karena jalan rusak tersebut.

ADVERTISEMENT

"Jarak dari puskesmas ke rumah si ibu itu kan jauhnya 6 kilometer, 3 kilo bisa pakai mobil 3 kilonya harus jalan kaki. Untung udah ada warga yang nunggu, jadi langsung ditandu sama dua orang waktu itu karena si ibunya kan masih lemas kalau harus jalan kaki," ujarnya.

Epi dan warga di sana pun berharap ada perhatian dari pemerintah setempat terkait kejelasan jalan di kampungnya yang sudah bertahun-tahun tak pernah tersentuh pembangunan. Pasalnya, kata dia, tahun lalu ada kejadian serupa meskipun ibu dan bayinya waktu itu dinyatakan selamat.

"Kalau jalan, sementara ini belum diaspal kang. Soalnya kalau melintas ke kampung kami harus melewati jembatan Kali Ciujung dan baru di jalan raya bisa bisa diantar pakai mobil ke puskesmas," ungkapnya.

"Tahun kemarin sebetulnya ada kejadian kayak gini, harus ditandu juga ibu baru melahirkan. Kami hanya berharap adanya perhatian dari pemerintah biar infrastruktur ke kampung kami juga merata, khawatir nanti malah timbul korban kang," pungkasnya.

(mud/mud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads