Dinas ESDM Jabar Teliti Kandungan Semburan Lumpur di Cirebon

Dinas ESDM Jabar Teliti Kandungan Semburan Lumpur di Cirebon

Sudirman Wamad - detikNews
Rabu, 02 Jun 2021 14:43 WIB
Petugas teliti kandungan semburan lumpur yang muncul di Cirebon
Foto: Petugas teliti kandungan semburan lumpur yang muncul di Cirebon (Sudriman Wawad/detikcom).
Cirebon -

Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Wilayah VII Jawa Barat dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon meninjau semburan lumpur yang muncul di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Petugas mengambil sampel berupa bebatuan, lumpur, suhu dan air yang berada di lokasi semburan untuk diteliti lebih lanjut.

Dari hasil tinjauan awal itu, petugas menemukan dugaan lain tentang kandungan kimia di semburan lumpur, yakni adanya energi panas bumi. "Setelah data terkumpul nanti kita informasikan untuk kebijakan pimpinan. Memang dugaan awal bau belerang, kalau saat ini lebih ke minyak tanah bau menyengatnya," kata Plt Kasi Penambangan dan Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Jabar Arip Budiman kepada awak media, Rabu (2/6/2021).

Arip mengatakan sebelumnya lokasi semburan lumpur masuk dalam kawasan pemanfaatan energi panas bumi pada 2012, yakni wilayah Gunung Kromong. Namun, hal itu tak diteruskan untuk dimanfaatkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebijakannya waktu itu lebih memilih mengambil panas bumi untuk energi listrik di kawasan Kuningan. Mungkin kurang potensial atau bagaimana. Perlu ada kajian lagi," kata Arip.

Arip mengaku telah memberikan rekomendasi kepada pihak desa untuk mengimbau masyarakat agar tak beraktivitas di lokasi semburan. Pihaknya akan meneliti terlebih dahulu kandungan kimia yang ada di lokasi semburan.

ADVERTISEMENT

"Hasilnya nanti 30 hari ke depan," kata Arip.

Lebih lanjut, Arip menjelaskan tentang penyebab adanya semburan lumpur di wilayah tersebut. Menurut Arip, awalnya hanya uap air yang keluar. Kemudian, terjadi letupan atau semburan lumpur karena adanya air hujan.

"Terjadi letupan akibat air hujan yang terjebak. Kemudian terkena uap hingga menimbulkan letupan. Kalau tidak ada air hujan hanya keluar uap," kata Arip.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Cirebon Deni Nurcahya mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya, termasuk kecamatan dan desa. "Memang ini sudah terjadi sejak lama. Lumpur ini berpindah-pindah. Bau belerang memang ada," kata Deni.

Deni tak menampik adanya dugaan energi panas bumi di lokasi semburan. "Ini perlu dikoordinasikan lebih lanjut," kata Deni.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan mengaku mendapat laporan dari warga terkait adanya semburan lumpur. "Dari observasi yang kita lakukan awalnya kecil. Kemudian berpindah tempat dan membesar," kata Alex kepada detikcom di lokasi semburan, Selasa (1/6/2021).

Lokasi semburan lumpur itu berada di Blok Desa, Desa Cipanas. Lokasinya tak jauh dari Balai Desa Cipanas. Sekitar 400 meter dari pemukiman warga.

Alex mengatakan semburan lumpur tersebut diduga mengandung belerang dan fosfor. "Saat ini dampak yang terjadi adalah bau belerang yang menyengat," kata Alex.

(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads