Para pedagang tahu-tempe di Pasar Induk Cikurubuk, Tasikmalaya kembali berjualan usai menggelar aksi mogok imbas harga kedelai naik. Mereka terpaksa menaikkan harga jual tahu dan tempe agar bisnisnya tetap bisa berjalan.
Berdasarkan pantauan detikcom di lapangan, Senin (31/5/20021), para pembeli menyerbu sejumlah lapak pedagang tahu-tempe. Para pembeli sampai harus rela mengantre agar tidak kehabisan.
"Saya ini mau beli tahu sama tempe, kan udah tiga hari mogok sekarang jualan lagi. Khawatir kehabisan makanya saya antre saja," kata Elah, salah seorang pembeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: KH Athian Ali Positif Terpapar COVID-19 |
Elah menyebut harga tahu dan tempe di tingkat pedagang mengalami kenaikan. Kondisi itu cukup memberatkannya.
"Harganya jadi naik Rp 500 sampai Rp 1.000. Berat sih buat saya. Nambah-nambah lagi pengeluaran," ucap Elah.
Sementara itu, salah seorang pedagang Maria menyatakan harga tahu awalnya Rp 2.000 naik menjadi Rp 3.000 per bungkus dengan isi sepuluh buah. Sementara tempe dari Rp 2.000 naik menjadi Rp 2.5000 per buah. Ada juga produsen yang tidak menaikkan harga namun ukurannya diperkecil.
"Naik seribu dari Rp 2.000 jadi Rp 3 ribu kalau tempe naik Rp 500. Ada juga tempe tetap Rp 2 ribu tapi ukuran kecil. Ada yang nawar ada yang enggak jadi beli," kata Maria.
Produsen tahu tempe sengaja menaikkan harga jual akibat harga kedelai tinggi. Satu kilogram bahan baku ini mencapai 11 ribu rupiah.
(mso/mso)