Pemerintah Kabupaten Cianjur akan menggerakan seluruh dinas untuk 'mengeroyok' penanganan stunting. Sebab saat ini tercatat ada 10 ribu anak stunting di Tatar Santri.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Irvan Nur Fauzy, mengatakan berdasarkan data dari 2018 hingga 2021 ini tercatat ada 10 ribu anak yang mengalami stunting.
"Ada 10 ribu anak, tersebar dalam 50 desa di Cianjur," ujar Irvan, Jumat (28/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya penanganan stunting sudah dilakukan secara optimal, mulai dari pendampingan hingga pemberian asupan vitamin tambahan untuk anak.
"Kita sudah upayakan dengan menggerakan semua petugas, mulai dari tingkat kabupaten, puskesmas, hingga ke tingkat posyandu," kata dia.
Di sisi lain, Wakil Bupati Cianjur Tb Mulyana, mengatakan Pemkab Cianjur menargetkan pada 2024 nol kasus stunting. Namun hal itu tidak mudah.
Menurutnya perlu kerjasama semua pihak dalam menangani stunting, tidak hanya dinas kesehatan.
"Makanya harus dikeroyok okeh semua dinas dan tingkatan pemerintahan. Jangan hanya Dinkes, tapi dinas lain juga akan kami gerakan untuk penanganan stunting. Begitu juga pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa," kata dia.
Mulyana menambahkan, Pemkab menganggarkan Rp20 miliar untuk penanganan stunting. "Anggaran tahun ini Rp 20 Miliar. Itu tidak hanya dari APBD, tapi juga bersumber dari APBN. Kita juga akan arahkan CSR perusahaan di Cianjur untuk penanganan stunting ini, agar di 2024 mendatang Cianjur zero stunting," pungkasnya.
(mud/mud)