Pemerintah Kota Bandung terus melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 untuk tenaga pendidik dan guru. Sejauh ini sudah 32 ribu guru divaksinasi.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidik dan guru ini lebih cepat dibandingkan vaksinasi lansia.
"Vaksinasi lansia baru 32 persen, padahal vaksinasi buat lansia ini lebih dahulu daripada program vaksin kepada tenaga pendidik, sementara untuk tenaga pendidik sudah 99 persen untuk tahap 1," kata Yana di Monumen Perjuangan, Kamis (27/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Bandung mengalokasikan sekitar 36 ribu vaksin COVID-19 untuk tenaga pendidik dan guru di Kota Bandung.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Cucu Syaputra mengatakan, dari alokasi 36 ribu vaksin COVID-19 baru 32 ribu tenaga pendidik dan guru yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis 1.
"Dosis 1 yang sudah masuk dari alokasi di angka 36 ribu, tapi yang sudah melaksanakan 32 ribu," kata Cucu dihubungi terpisah via sambungan telepon.
Cucu menyebutkan, dari sekian banyak yang sudah menjalani vaksinasi, ada juga yang tidak lolos screening karena memiliki penyakit bawaan.
"Kenapa masih banyak sekali, karena para guru saat screening tidak memenuhi syarat saat divaksin, misalkan karena faktor penyakit bawaan, darah tinggi, gula dan kolesterol," jelasnya.
Meski vaksinasi COVID-19 dosis 2 untuk tenaga pendidik dan guru juga masih berjalan, Cucu belum dapat melapor jumlah yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis 2.
"Dosis dua belum dapat dilaporkan, sebab masih berproses, karena waktunya beda-bedakan," ujarnya.
Cucu menambahkan, pihaknya terus melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung.
"Terus," tambahnya.
Bahkan Cucu menyebutkan, guru yang belum divaksin belum dapat mengikuti simulasi dan pembelajaran tatap muka (PTM) jika nanti akan digelar kembali.
"Nanti yang belum divaksin tidak boleh melaksanakan tatap muka ketika simulasi dan PTM digelar,"pungkasnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 untuk lansia dan pelayan publik di Kota Bandung.
Bekerjasama dengan Gojek dan Halodoc, 10 ribu warga Kota Bandung terdiri dari lansia dan mitra Gojek seperti driver ojek online dan driver taksi online akan menjalani vaksinasi di kawasan Monumen Perjuangan.
Vaksinasi ini digelar selama 10 hari ke depan dan dilakukan secara drive thru. Hal ini dilakukan, demi mengurangi kerumunan.
Pantauan detikcom, Kamis (27/5/2021) di Monumen Perjuangan setelah melakukan registrasi, warga yang hendak melakukan vaksinasi langsung menuju ke tempat screening kesehatan, untuk driver ojek online di lorong kiri, lansia di lorong tengah dan driver taksi online di lorong kanan.
Jika sudah dinyatakan lolos screening, kendaraan dimajukan sedikit ke depan, tanpa harus turun dari kendaraan, petugas dari Dinas Kesehatan Kota Bandung dibantu relawan langsung melakukan penyuntikan.
"Kita semua, di tengah pandemi COVID-19 terus berinovasi bersama Gojek dan Halodoc melakukan vaksinasi drive thru, mudah-mudahan mempercepat pencapaian target vaksinasi yang harus diberikan kepada lansia dan orang-orang yang beresiko tinggi," kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana usai membuka pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 ini.
Yana berharap, tak hanya Gojek dan Halodoc, vaksinasi bisa dilakukan oleh stakeholder lainnya. "Mudah-mudahan bisa dilakukan di tempat yang lain selain di Monumen Perjuangan ini, sehingga mempercepat vaksinasi," ujarnya.
Yana menilai, vaksinasi lansia ini cukup lambat. Dari target 306.555 lansia di Kota Bandung, Yana menyebut baru 32 persen lansia menjalani vaksinasi dosis 1 dan 29 persen menjalani vaksinasi dosis 2.
"Karena vaksinasi lansia masih sangat rendah baru sekitar 32 persen, karena memang pemberian vaksin kepada lansia dibutuhkan treatment khusus dan treatment yang tidak bisa disamakan diberikan kepada masyarakat yang lain," ungkapnya.
"Baru 32 persen, padahal vaksinasi buat lansia ini lebih dahulu daripada program vaksin kepada tenaga pendidik, sementara untuk tenaga pendidik sudah 99 persen untuk tahap 1. Memang ternyata untuk vaksin bagi lansia tidak sesederhana seperti kepada pihak lain," tambah Yana.
VP Public Policy and Goverment Relations Gojek Gautama Adi Kusuma mengatakan, untuk vaksinasi ini ditargetkan sebanyak 10 ribu sasaran.
"Ada 5 ribu lansia dan 5 ribu mitra driver kita, mereka datang dari 27-10 juni vaksinasi pertama dan bula juli vaksinasi kedua. Kami dukung kegiatan pemerintahan untuk suksesnya kegiatan vaksinasi terutama kepada para lansia, kami sebagai penyedia layanan publik merasa lebih aman dan nyaman," kata Gautama.
Ia berharap, setelah para mitra divaksinasi dapat memberikan keamanan dan kenyamanan kepada pengguna layanan Gojek.
"Mitra kami juga lebih nyaman memberikan layanan, sebagai bagian dari urat nadi logistik nasional, sangat penting bagi kami dan publik aman dan nyaman ketika berinteraksi dan transaksi satu sama lain," pungkasnya.