.webp)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memuji Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Kabupaten Sumedang. Selain itu orang nomor satu di Jabar ini juga memuji Command Center yang dimiliki Pemkab Sumedang.
"Command Center ini sudah perfect ya, ukurannya, fasilitasnya," kata Kang Emil sapaannya, melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (23/5/2021).
Dia berpesan paling penting bukan masalah penampilanya. Namun kata dia kepala daerah harus menjadikan SPBE ini berkualitas sejak adanya Command Center.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan istilahnya dicision making support dan dicision making support ini sangat sangat memadai," ujarnya.
Kang Emil akan mengkaji semua pencapaian Pemkab Kabupaten Sumedang dalam transformasi digital, untuk dijadikan standar bagi semua kabupaten/kota di Jawa Barat.
"Dan yang bikin saya senang itu smart city biasanya kota, ini smart city-nya kabupaten, jadi kabupaten yang luar biasa," ucap Emil.
Kang Emil berharap di akhir masa jabatannya semua kabupaten/kota di Jawa Barat mempunyai Command Center dan mengimplementasikan SPBE seperti di Sumedang, sehingga tidak ada keputusan yang mubazir.
Menurutnya, dengan penerapan SPBE, kebijakan pemerintahan akan berbasis data dan lebih tepat sasaran, karena good data good dicision. "Indeks SPBE Kabupaten Sumedang juara 1 di Indonesia, luar biasa. Apresiasi untuk Sumedang," kata Emil.
Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Penerapan SPBE di Sumedang bisa menjadi yang terbaik di Indonesia, selain karena kerja keras jajaran ASN Sumedang, juga berkat dukungan Pak Gubernur. Command Center ini biayanya bersumber dari bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat," ucap Dony.
Dony menuturkan transformasi digital melalui SPBE di lingkungan Pemkab Sumedang ini adalah sasaran antara, sasaran utamanya adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan teknologi informasi sebagai pengungkitnya.
"Contohnya dalam penanggulangan stunting. Alhamdulillah dengan bantuan teknologi informasi, angka prevalensi stunting Kabupaten Sumedang menurun tajam. Dari 32 % tahun 2018 menjadi 17 % tahun 2020," ujar Dony.
(wip/mso)
