Kelompok 'rambut merah' di Kabupaten Cianjur membuat heboh lantaran diduga melakoni ajaran menyimpang. Bahkan anggotanya kerap bersemedi di hutan.
Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko mengatakan berdasarkan informasi dari warga setempat anggota dari kelompok ini memiliki ciri khas rambut dicat merah. Menurut warga, kelompok ini tidak mewajibkan salat dan puasa.
Uyeng mengungkapkan kelompok 'rambut merah' yang didominasi pria itu kerap pergi ke hutan untuk bersemedi. "Keterangan dari warga, mereka tidak mengharuskan puasa dan salat. Cukup sekadar niat. Mereka beberapa kali ke hutan untuk bersemedi," ujar Uyeng, Jumat (21/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku belum bisa memastikan apakah semedi ke hutan tersebut merupakan salah satu ritual atau bukan. "Untuk sementara memang ada penyimpangan dari ajaran Islam. Kalau sesat atau tidaknya belum bisa dipastikan," tutur Uyeng.
Seorang warga Kampung Ciroyom yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan bahwa penduduk setempat mulai curiga aktivitas menyimpang kelompok 'rambut merah' sejak Ramadhan. "Kalau sesat atau enggaknya, tidak tahu pasti. Tapi saat Ramadhan beda saja, orang lain puasa, mereka makan dan merokok," ujarnya saat ditemui di Kantor Desa Bojong, Cianjur.
Selain tidak ibadah puasa, kelompok beranggotakan 17 orang yang mayoritas pria ini tak menjalankan salat wajib. "Kalau diajak atau disuruh salat ashar, bilangnya cukup niat saja. Ditambah lagi kalau hari Jumat, mereka tidak mau diajak salat Jumat," kata dia.
Simak juga 'Polisi: Pengikut Aliran 'Hakekok' Dijanjikan Selamat Dunia-Akhirat':