.webp)
Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai mewacanakan akan menggelar perkuliahan secara Luring (luar jaringan) atau tatap muka di semester depan atau periode 2021-2022. Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Naomi Haswanto.
"Kalender akademik pada saat sekarang ini (semester dua tahun ajaran 2020/2021) pengajaran sudah berakhir pada akhir April dan selama bulan Mei ujian akhir (diselingi libur lebaran) masih diselenggarakan secara daring. Adapun Kuliah Tatap Muka yang dimaksud adalah untuk perkuliahan semester satu tahun ajaran 2021/2022, yang mulai pada Agustus 2021," kata Naomi saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (21/5/2021).
Dia mengatakan, saat ini ITB masih melakukan berbagai persiapan. Pihaknya akan memprioritaskan mahasiswa yang dapat mengikuti kuliah tatap muka adalah mereka yang telah memiliki mata kuliah dengan konsentrasi praktikum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk semester depan, mahasiswa yang mengikuti tatap muka adalah yang sudah berhak mengambil mata kuliah praktikum di laboratorium, studio, workshop (di bengkel), dan kuliah lapangan. Jadi sifatnya yang mengambil mata kuliah praktek bukan teori," ujar Naomi menambahkan.
Naomi juga menjelaskan, bagi mahasiswa tidak seluruh mata kuliah dibuka secara Luring atau tatap muka. Perkuliahan tatap muka benar-benar difokuskan sebagai penunjang pembelajaran yang membutuhkan praktikum.
Sementara itu, bagi mata kuliah dengan perkuliahan lebih banyak pembahasan teori akan tetap dilakukan secara daring. "Misal seperti mata kuliah Sejarah Seni atau Sejarah Arsitektur, tetap daring. Biasanya yang mengambil praktikum pada mata kuliah di angkatan atas, bukan pada mahasiswa angkatan baru," imbuhnya.
"Jadi semester depan yang berlaku adalah kuliah bauran/hybrid (Luring dan daring)," tuturnya.
Direktur Pendidikan ITB Arief Hariyanto menambahkan, selama pelaksanaan kegiatan akademik secara tatap muka pihaknya juga akan memfokuskan pada protokol kesehatan. "Kondisi pandemi belum berakhir, protokol kesehatan akan menjadi fokus perhatian dalam pelaksanaan kegiatan akademik luring ini," ujar Arief.
Dia menjelaskan, seluruh civitas akademika ITB dilibatkan dalam tahap persiapan untuk membangun tingkat kesadaran dan kewaspadaan sejak dini.
"Mahasiswa saat ini sudah dilibatkan dalam tahap persiapan. Perwakilan dari setiap himpunan program studi mahasiswa sudah ikut dalam rapat-rapat persiapan. Edukasi terus menerus kepada mahasiswa dan seluruh civitas akademika akan menjadi kunci keberhasilan dan keselamatan pelaksanaan kegiatan luring di ITB," paparnya.
Sebelumnya, ITB mengaku telah melakukan uji coba kegiatan akademik secara terbatas. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya, aktivitas penelitian pascasarjana, penelitian tugas akhir, kuliah lapangan di ITB kampus Jatinagor, kuliah bauran pascasarjana di ITB kampus Jatinangor dan pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebanyak dua kali.
(mud/mud)
