Dukungan bagi warga Palestina yang terdampak konflik dengan Israel, datang dari berbagai elemen. Salah satunya Minda Utama Rescue yang melakukan rekrutmen relawan kemanusiaan untuk membantu warga, khususnya anak-anak di Palestina.
Salah satu persyaratan yang menarik dari rekrutmen yang dilakukan, calon relawan harus ikhlas menghadapi situasi apapun. Termasuk gugur di medan juang. Sementara syarat lainnya adalah beragama Islam, fasih berbahasa Arab, dan siap menjalankan tugas kemanusiaan selama minimal enam bulan.
"Ada hal yang harus dijelaskan, bahwa Minda Utama Rescue merekrut orang sebagai relawan kemanusiaan ke Palestina. Tugasnya sebagai korlap, dengan harapan bantuan kami sampai di sana dan langsung hand to hand ke tangan mustahik (penerima)," ujar kepala Minda Utama Rescue Dedi Sihabudin saat ditemui detikcom di Karapitan, Kota Bandung, Kamis (20/5/2021).
"Siap jadi relawan, artinya harus rela dan siap segala-galanya. Relawan kami tidak pernah dihonor. Kami keluarkan tenaga, pikiran dan biaya, termasuk nyawa untuk membantu kemanusiaan," kata Dedi melanjutkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi mengaku saat menyebarkan informasi perekrutan, banyak pihak yang salah mempersepsikan dengan ajakan untuk berjuang di garis depan. Ia menegaskan, bahwa Minda Utama Rescue hanya mencari utusan untuk memastikan bantuan tiba ke tangan penerima.
"Memang ada yang salah persepsi walau dalam tulisan kami, relawan kemanusiaan itu sudah jelas. Animo masyarakat yang datang ke kami, di hape kami penuh (pesan) yang menanyakan tetapi beda visi dengan kami, di satu sisi relawan kemanusiaan tapi yang masuk relawan front depan," katanya.
Gayung bersambut, pada masa pencarian relawan di Indonesia, ada seorang warga Palestina yang mau menjadi utusan Minda Utama Rescue. Kebetulan, warga tersebut pernah menimba ilmu di Institut Pertanian Bogor (IPB) selama beberapa tahun.
"Alhamdulillah orang Palestina yang kuliah di IPB Bogor, dengan bantuan beliau kami dibantu dicarikan orang. Hari ini kami sedang koordinasi dengan panitia #SavePalestinaChildren. Kami punya koneksi barokahnya tidak ada living cost, tidak ada biaya keberangkatan," katanya.
"Kalau ada yang membantu ada di media sosial Minda Utama Rescue, Insya Allah amanatnya kami sampaikan," ujar Dedi.
(yum/mso)