.webp)
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi bakal melaksanakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk jenjang TK/PAUD, SD, hingga SMP pada 24-31 Mei 2021. Simulasi tersebut sebagai persiapan pelaksanaan PTM pada 19 Juli mendatang.
Simulasi PTM pada tanggal yang telah ditentukan tersebut merupakan gelombang pertama yang ditujukan bagi sekolah yang sudah memenuhi kriteria kesiapan daftar periksa.
"Simulasi PTM tahap pertama itu 24 Mei mulainya. Yang sudah siap itu SMP 83 persen, SD 80 persen, TK 60 persen dan PAUD 50 persen. Rencananya, akan ada simulasi tahap kedua pada 22-28 Juni mendatang," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono, Kamis (20/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aturan simulasi PTM sendiri mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Salah satunya yang mengatur peserta uji coba nanti, di mana setiap sekolah hanya diperbolehkan menampung 50 persen siswa.
"Tapi berbeda bagi sekolah yang siswanya banyak. Contohnya di Cimahi itu SDN Cipageran ada 1.800 orang siswa, kalau 50 persen berarti kan 900 masih banyak. Berarti hanya 20 persen saja yang boleh ikut simulasi," tuturnya.
Kemudian guru yang disertakan dalam simulasi juga hanya mereka yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19. Terkecuali bagi guru yang memang betul-betul tidak bisa divaksin lantaran memiliki komorbid.
"Dari 4.800 guru tinggal 200 guru yang belum divaksinasi. Harapannya pekan ini sudah rampung semua," tegasnya
Kemudian siswa yang sempat mudik pada lebaran kemarin dilarang mengikuti simulasi PTM nanti. Pihaknya khawatir siswa yang dibawa orangtuanya mudik malah memunculkan risiko penularan COVID-19 pada peserta simulasi lainnya.
"Semua siswa yang dibawa orang tua mudik itu tidak disertakan dalam simulasi PTM karena sesuai ketentuan setelah mudik harus isolasi mandiri. Kita sudah instruksikan kepala sekolah melakukan pendataan jumlah siswa yang mudik," jelasnya.
Kendati jadwal simulasi PTM sudah dipastikan, namun pihaknya bakal melakukan verifikasi terlebih dahulu pada sekolah-sekolah yang nantinya akan mengikuti simulasi.
Kemudian bagi sekolah yang tidak lolos verifikasi diberikan kesempatan untuk memperbaiki kondisi sekolahnya, dan akan dilakukan verifikasi ulang tanggal 15-16 Juni mendatang.
"Dua hari ke depan kita verifikasi dulu. Jadi Ada 4 klasifikasi sekolah berdasarkan hasil verifikasi yakni buruk, cukup, baik, dan baik sekali. Hanya sekolah yang memenuhi klasifikasi baik dan baik sekali yang boleh ikut ujicoba," tandasnya.
(mud/mud)
