Aksi Heri Asrikan Hutan Pangalengan yang Disorot Jokowi

Aksi Heri Asrikan Hutan Pangalengan yang Disorot Jokowi

Muhammad Iqbal - detikNews
Kamis, 20 Mei 2021 15:04 WIB
Heri Supriatna peraih Kalpataru dari Kabupaten Bandung.
Foto: Heri Supriatna peraih Kalpataru dari Kabupaten Bandung (Muhammad Iqbal/detikcom).
Kabupaten Bandung -

Di tengah keterbatasannya Heri Supriatna mampu membuat perubahan besar. Dia berhasil membuat kawasan hutan dan Situ Cileunca Pangalengan dari asalnya rusak kembali asri.

Heri Supriatna (54), pria asal Bandung telah mengabdikan hidupnya sejak periode 90-an untuk memperbaiki hutan termasuk Pangalengan. Berkat kontribusinya itu, ia mendapatkan penghargaan istimewa bagi para pelindung hutan yakni Kalpataru dari Presiden Jokowi pada 2017.

Pada 2007, Heri bersama empat rekannya memutuskan untuk mencoba memperbaiki hutan Pangalengan dan Situ Cileunca. Saat itu, pohon di hutan ditebang untuk dijadikan lahan sayuran. Situ Cileunca pun sudah terkontaminasi kotoran sapi yang dibuang langsung ke sungai oleh peternak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bermodalkan pengalaman yang minim, ia bertemu dan bermediasi bersama para petani sayuran di beberapa desa termasuk Desa Pulosari.

Heri Supriatna peraih Kalpataru dari Kabupaten Bandung.Foto: Kondisi rumah Heri Supriatna peraih Kalpataru dari Kabupaten Bandung (Muhammad Iqbal/detikcom).

"Dulu tukang ojek pada jadi petani, ngerusak hutan jadi lahan sayuran, sayuran gagal, hutan dibiarkan begitu saja. Maka bencana juga jadi sering terjadi," kata Heri menceritakan alasan kedatangannya ke Pangalengan di rumahnya, Kampung Dangdang, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Kamis (20/5/2021).

ADVERTISEMENT

Bukan waktu sebentar untuk meyakinkan warga agar sadar akan ulahnya merusak hutan. Tidak adanya pohon berakar kuat dan berbatang keras berisiko pada bencana longsor dan banjir bandang.

Berkat kegigihannya dan metode agroforestry, Heri berhasil meyakinkan sebagian warga untuk beralih menanam kopi, pohon kayu dan buah-buahan. Tanaman ini pun dinilai lebih ekonomis dan dapat kembali menghijaukan hutan.

Terbukti, saat ini hutan di Pangalengan kembali hijau. Situ Cileunca pun kembali jernih dan menjadi salah satu objek wisata favorit bagi wisatawan yang mengunjungi Pangalengan.

Selain itu, kopi asal Pangalengan telah menyebar hingga seluruh Indonesia. Banyak bandar kopi berebut untuk mendapatkan kopi asal tanah Pasundan tersebut. Kini, kopinya pun menjadi salah satu kopi terbaik di dunia.

"Alhamdulilah kami bergerak dengan teman-teman, sekarang kotoran sapi dapat termanfaatkan untuk pupuk dan biogas," kata pria dengan tiga anak itu.

"Untuk penanganan Situ Cileunca awalnya 50 hektare, sampai sekarang 114 hektare, itu di kawasan Indonesia Power ditanami kopi. Kemudian yang di hutan juga sama, sekitar 602 hektare sekarang sudah hijau kembali dengan kopi, buah buahan. Lahan seluas 53,7 hektare tanah milik warga pun kembali hijau, dengan tanam kopi dan pohon keras," ungkap Heri.

Tidak lepas di situ, ia diketahui sedang mengembangkan minuman dari daun kopi. Selain itu, ia menciptakan sebuah bahan bakar layaknya arang atau batu bara yang terbuat dari kulit kopi.

Berkat pengabdiannya terhadap kelestarian alam, ia mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup yakni Kalpataru pada 2017. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Presiden Jokowi.

"Alhamdulilah saya dapat penghargaan dari bapak Jokowi pada 2017, saya mendapatkan penghargaan Kalpataru. Atas konsep tanaman agroforestri, menanam tanaman berbasis konservasi tetapi bernilai ekonomi serta pengelolaan sampah dari rumah," tuturnya.

Mesti pengabdiannya sangat besar, namun dari sisi ekonomi kehidupannya kurang baik. Ia tinggal di sebuah rumah kumuh bersama istri dan tiga anaknya.

Heri Supriatna peraih Kalpataru dari Kabupaten Bandung.Heri Supriatna peraih Kalpataru dari Kabupaten Bandung. Foto: Muhammad Iqbal

Atap dan dinding rumah terbuat dari bilik. Di setiap sudut rumah nampak lubang yang cukup besar. Alas rumah terbuat dari kayu yang sudah reot. Kamar tidur mereka pun disatukan dengan ruang tamu.

Salah satu ruang kamar tidak bisa dipakai karena dijadikan gudang. Selain itu, di halaman belakang rumahnya pun dipenuhi sampah plastik yang ia kumpulkan untuk dijual kembali.

Di masa pandemi ini, dirinya tidak mendapatkan penghasilan tetap. Karena, ia sering kali mendapatkan uang dari hasil pelatihan dan pembinaan ke sejumlah petani.

Meski hidup serba keterbatasan, senyum dan kegigihan Heri tidaklah surut. Ia terus dan terus membina anak-anak dan petani agar lebih peduli terhadap kelestarian alam.

Persoalan hidup yang dialami Heri direspons oleh tim Jabar Quick Response (JQR) dengan memberikan bantuan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Baznas Jawa Barat untuk pembangunan rumah agar layak ditempati.

"Semoga bantuan kedaruratan ini menjadi pemantik pihak lain untuk mengapresiasi perjuangan Pak Heri bagi lingkungan hidup di Jawa Barat, " ujarnya.

(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads