Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) merasa miris dengan kerumunan yang muncul saat libur lebaran 1442 H kemarin. Budi Wahyudin, perawat pasien COVID-19 di RSHS Bandung khawatir, jangan sampai terjadi tsunami COVID-19 seperti yang terjadi di India.
"Yang saya alami sekarang, saya mengalami ketakutan saat ini. Saya takut Indonesia seperti India ketika kita berkerumu, yang belanja juga banyak. Kita harus bisa menahan diri, harus tetap menerapkan prokes dan jaga jarak," ujar Budi dalam sesi pertemuan virtual bersama wartawan, 18 Mei 2021.
Selama pandemi berlangsung, Budi telah kehilangan banyak rekan sesama nakes yang meninggal karena virus Corona. Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat juga bisa terhindar dari kesedihan yang ia rasakan dengan menahan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sempat marah ketika berbincang dengan warga yang mengatakan ah corona ini hoaks, hayu kita lihat ke RSHS. Sampai saya kehilangan kakak, kehilangan rekan kerja. Jangan sia-siakan perjuangan kami," kata Budi.
"Tetap jaga prokes, jaga keluarga. Kami sudah kehilangan keluarga, jangan kendor," ujarnya melanjutkan.
Dokter residen Obgyn RSHS Bandung Tri Karyadi mengatakan, virus Corona menyebar melalui udara atau airborne. Ia mengatakan, dirinya yang telah mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap pun masih berisiko terpapar Corona.
"Sangat disayangkan sekali risiko dan kematian akibat COVID-19 ini tinggi. Kita selalu ingatkan bahwa covid itu ada, dan dampaknya juga berat bagi kita semua. Bagaimana caranya agar kita bisa seperti dulu ? covid-nya harus dihilangkan dulu, tahan diri, jaga harak dan menjaga prokes," tutur Tri.
Residen dokter bedah umum RSHS Aditya Wisnu menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, sudah saatnya melepaskan ego untuk bertemu keluarga, berwisata, berlibur dan aktivitas lainnya yang berisiko menimbulkan penularan virus Corona.
"Saya mengajak agar masyarakat tidak berpikir kerdil, tinggalkan ego kita. Bahwa apa yang dikatakan pemerintah itu untuk kebaikan seluruh masyarakat. Terap jag prokes, mudah-mudahan kesehatan kita dijaga dan pandemi ini segera berakhir," kata Adit.
Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan RSHS Bandung Fatrisia Madina mengatakan, sebenarnya stamina para nakes sangat terkuras habis untuk menangani pandemi ini.
"Sejujurnya mohon pengertian dan bantuan bahwa ringankanlah beban kami di RS ini kami sudah lelah, dan apalagi tenaga kami makin berkurang karena ada nakes yang berguguran karena covid," kata Fatrisia.
(yum/mud)