Wakil Wali Kota Yana Mulyana melakukan sidak ke sejumlah kantor satuan dinas di Balai Kota (Balkot) Bandung di hari pertama kerja pasca libur lebaran.
Pantauan detikcom, Senin (17/5/2021) Yana melakukan sidak jelang jam istirahat di Kantor BKPSDM. Tidak ditemukan ASN yang bolos di kantor tersebut.
Yana mengklaim, 95 persen ASN di Kota Bandung masuk kerja. Sisanya izin karena sakit dan keperluan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi hari pertama masuk setelah libur Idul Fitri setelah kita cek bersama di BKPSSM itu tingkat kehadiran dari 14.902 ASN di Kota Bandung sekitar 95 persen itu hadir," kata Yana di Balai Kota Bandung, Senin (17/5/2021).
"Nah yang 5 persen sekitar 350 orang itu karena ada yang izin kemudian ada yang pergantian sift, tapi semua tercatat yang izin maupun yang cuti, enggak ada yang bolos," tambahnya.
Yana mengungkapkan, untuk yang izin misalnya ada keluarga yang meninggal, menengok sebentar, jadi izinnya enggak ngabsen. "Kalau yang cuti itu ada 56 yang cuti, tapi itu cuti alasan penting dengan ketentuan yang berlaku
jadi sidak ini untuk mengetahui tingkat kehadiran," ungkapnya.
Menurutnya, sebelumnya Wali Kota Bandung sudah menyampaikan kepada para ASN setelah libur harus hadir untuk memberikan pelayanan terbaik
95 persen itu, 7 ribuan ASN di antaranya masih melakukan work from home (WFH)."Jadi kalau WFH itu 50 persen jadi sekitar 7 ribu itu WFH, sisanya WFO, nah yang WFO juga kita cek aja, jadi setengahnya ya, masih 50 persen," ujarnya.
Selain itu,Yana juga mengatakan jika ASN Kota Bandung tidak ada yang mudik . "Berdasarkan catatan resmi di sini sih enggak ada," pungkasnya.
ASN Karawang Banyak yang Bolos
Pasca libur lebaran tahun ini, dari total 10.500 ASN Karawang hanya ada 88,49 persen yang lakukan absensi, sisanya tidak masuk.
Kepala BKPSDM Karawang, Asep Aang Rahmatullah mengatakan, data yang terekam oleh aplikasi absensi ASN Karawang, hari ini, tercatat ada 88,49 persen yang absen, dan sisanya diindikasi tidak masuk.
"Dari data yang direkam oleh aplikasi SIAP, itu ada 88,49 persen dari total 10.500 ASN di Karawang, kemungkinan yang tidak absen itu tidak masuk kerja," kata Aang saat ditemui di kantornya, Senin (17/5/2021) siang.
Selain itu, dari data tersebut, didapatkan ada dua dinas yang paling rendah absensinya.
"Disdikpora itu 19 persen itu terendah, dari total absensi 2.858, sama BPBD itu 30 persen," ungkapnya.
Sementara itu, ketidakpatuhan absensi akan dikenakan sangsi, berupa sangsi ringan, sedang, hingga berat.
"ASN yang tidak patuh, akan diberikan sangsi ringan berupa teguran, sedang berupa pemotongan TPP sebesar 25 persen, dan bisa pemberhentian atau pencopotan," ungkapnya.
Pemberian sangsi tersebut, sesuai dengan besar atau kecilnya dampak yang ditimbulkan.
"Pemberian sangsi ringan, sedang, dan berat itu, dilihat dari besar kecilnya dampak yang ditimbulkan," tuturnya.
Adapun, larangan mudik, tingkat kepatuhan ASN melaporkan posisinya melalui aplikasi, dinilainya masih dalam validasi.
"Dari data yang terhimpun sejak H-1 melalui aplikasi SIAP, tingkat kepatuhan kisaran 66 persen, dan pada hari H nya itu 90 persen," terangnya.
Namun, dikatakannya kembali, ada 273 titik absensi ASN berada di luar wilayah Karawang.
"Sejak H-2 sampai hari H lebaran itu ada 273 titik yang tercatat di aplikasi, berada di luar wilayah Karawang, dan tengah divalidasi kebenarannya," ungkapnya.
Diharapkan Aang, ASN tetap mematuhi aturan yang ditetapkan, karena sangsi yang diterapkan akan sangat mempengaruhi jenjang karir bagi ASN ke depannya.
"Mau dikenakan sangsi seringan apapun, itu sangat berpengaruh dalam jenjang karir seorang ASN, karena nantinya dalam kenaikan jenjang harus dilampirkan surat tidak pernah bermasalah," jelasnya.