Peristiwa itu bermula saat Lukman tengah memantau situasi di titik-titik Pos Pam Wisata. Saat melihat seorang anak menangis sendirian, Lukman spontan meminta sopir untuk menepikan kendaraan.
"Enggak sengaja hanya sekitar 5 meter ke Pos Pam anak itu terlihat menangis sendirian, tidak ada orang dewasa di didekatnya. Saya hampiri terus saya gendong, setelah tenang baru saya suruh bercerita," kata Lukman kepada detikcom, Sabtu (15/5/2021).
Beberapa anggota kepolisian yang berada di sekitar lokasi sontak mendekati pimpinannya yang menggendong anak tersebut. Satu persatu mereka menghibur sang anak, perlahan akhirnya anak tersebut mau menceritakan kondisinya.
"Dia bilang terpisah dari ayahnya, akhirnya saya minta pengeras suara dan berkeliling mencari orang tua anak tersebut. Di Pos Pam juga saya minta untuk mengumumkan ada anak kecil yang terpisah dari orang tuanya,"ujar Lukman.
15 menit berselang, tampak pria tua tergopoh-gopoh menghampiri Lukman. Ia meminta maaf karena telah lalai membiarkan sang anak sendirian, ia mengaku memang tidak sengaja meninggalkan anak tersebut.
"Ternyata bukan ayahnya, itu kakeknya. Jadi si anak ini tertinggal saat si kakek ini belanja ke warung. Kita berikan nasihat supaya tidak terulang kembali," ungkap Lukman.
Kondisi keramaian di lokasi wisata dijelaskan Lukman tidak bisa dihindari, ia bersama anggotanya terus menegakkan aturan soal kapasitas 50 persen kuota pengunjung di lokasi wisata. Terkait kasus anak tertinggal orang tuanya, Lukman berharap hal itu tidak lagi terulang.
"Anak apalagi usia 2,5 tahun harus dalam pengawasan orang dewasa apalagi di situasi keramaian seperti saat ini. Untung saja tadi kejadiannya dekat dengan Pos Pam Wisata dan kebetulan saya melihat langsung, jadi bisa tertangani cepat," pungkas Lukman. (sya/ern)