Imbas Larangan Mudik, Hotel di Jabar Zero Okupansi

Imbas Larangan Mudik, Hotel di Jabar Zero Okupansi

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Jumat, 14 Mei 2021 18:59 WIB
Petugas gabungan yang melakukan penyekatan di Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung memutar balikan sejumlah kendaraan pemudik yang hendak kembali ke Jakarta.
Penyekatan kendaraan pemudik di Kota Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bandung -

Sektor perhotelan 'menjerit' saat momen libur Lebaran 2021. Adanya penyekatan mudik berimbas pada okupansi masyarakat menginap di hotel.

Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar. Dia mengungkapkan saat momen libur Lebaran ini, tak banyak masyarakat yang berlibur dan menginap di hotel.

"Jadi kan begini kondisi Lebaran ini, kita berangkat dari pemerintah meliburkan dari tanggal 6 sampai 17 (Mei) ya, membatasi pergerakan kan dilarang, dikembalikan," ujar Herman saat dihubungi, Jumat (14/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kata Herman, penutupan destinasi di Jawa Barat pun berpengaruh. Sekadar diketahui, destinasi wisata di daerah yang masuk zona merah dan oranye diminta untuk ditutup saat Lebaran.

"Kemudian zona merah dan oranye itu kan destinasi pariwisata nya ditutup. Jadi sekarang ini persoalannya adalah kalau melintas dari satu kota ke kota yang lain saja tidak boleh masuk, walaupun destinasi wisata dibuka, tamu tetap tidak ada," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi yang terjadi adalah zero okupansi, jadi yang tidak pernah terjadi selama ini sudah terjadi. Tamu mau dari mana orang Cianjur, Garut nggak bisa masuk Bandung," kata dia menambahkan.

Herman menuturkan hotel-hotel juga tak bisa mengharapkan orang dalam satu daerah menginap di hotel. Pasalnya, berbeda dari Lebaran sebelum-sebelumnya, kini tak banyak juga masyarakat yang mau menginap di hotel saat libur Lebaran.

"Mengharapkan orang Bandung menginap di hotel, kalau dulu oke karena pembantunya pulang ke daerah. Tapi sekarang pembantunya nggak bisa pulang berarti kan dia ada tukang masak di rumah, mereka nggak menginap di hotel. Itu satu masalah," ucapnya.

Pihaknya berharap agar pemerintah tak tutup mata atas persoalan yang dihadapi oleh para pengusaha hotel. "Yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana kondisi pengusaha sampai dengan Lebaran, kemudian kebijakan apa yang harus dilakukan kepada pengusaha setelah Lebaran, jangan pemerintah seolah tidak tau masalah," ujarnya.

"Kita berharap pemerintah itu tegas, soalnya pergerakan ekonomi bergantung pada perkembangan COVID-19, kalau COVID-19 nggak bisa diatasi, recovery ekonomi tidak akan bisa jalan, pengusaha akan lebih terkapar," tutur Herman menambahkan.

Halaman 2 dari 2
(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads