Plt Bupati Cianjur Herman Suherman menyebut 30 persen dari total pemudik tahun lalu sudah memasuki Cianjur dan pulang ke kampungnya masing-masing. Gugus tugas di tingkat kecamatan dan desa pun disiagakan untuk memantau kondisi kesehatan masyarakat.
Informasi yang dihimpun, meski pada 2020 juga diberlakukan larangan mudik, namun total pemudik di tahun lalu mencapai 37 ribu orang.
"Untuk tahun ini 30 persennya atau sudah ribuan pemudik sudah masuk Cianjur," ucap Herman, Senin (10/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu menurut Herman para pemudik itu masuk ke Cianjur sebelum dilakukannya pengetatan dan penyekatan maksimal di perbatasan. Sedangkan setelah adanya penyekatan, pemudik sulit untuk bisa bebas masuk ke Cianjur.
"Jadi sebelum tanggal 6 Mei mereka masuk Cianjur. Kalau setelah tanggal 6 belum dapat laporan kembali berapa yang lolos dan bisa mudik. Tapi saya kira akan sangat minim, sebab penyekatan di perbatasan sangat ketat dan dilakukan 24 jam," ucap Herman.
Dia menuturkan Pemkab juga sudah menyiapkan tempat isolasi di tingkat desa dan kecamatan bagi pemudik yang nekat masuk.
Tak hanya itu, Pemkab sudah memastikan ruang isolasi di rumah sakit siap jika terjadi lonjakan kasus di momentum hari raya Idul Fitri.
"Intinya Pemkab sudah siapkan segala sesuatu untuk kemungkinan terburuk terjadinya lonjakan kasus. Karena berkaca pada tahun lalu pun momen lebaran menjadi saat dimana kasus per harinya naik 100 persen," pungkasnya.
(mso/mso)