Bupati Majalengka Karna Sobahi membatalkan rencana menggelar salat id di Alun-alun Majalengka. Keputusan itu diambil Karna untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan di tengah pandemi COVID-19.
"Kita tidak jadi (Salat id) di alun-alun, batal saya batalkan. Nanti khawatirnya menimbulkan kerumunan," kata Karna kepada detikcom, Sabtu (8/5/2021).
Sebelumnya, Karna memang merencanakan menggelar salat id di Alun-alun Majalengka. Hal itu diungkapkan Karna saat peresmian alun-alun yang dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski membatalkan rencana salat id di Alun-alun Majalengka. Namun dia tetap mempersilahkan masyarakat melakukan salat id berjamaah. Bahkan surat edaran tentang pelaksanaan salat id juga sudah diedarkan.
"Kita tetap mempersilahkan salat Idul Fitri di rumah, di musala, masjid, lapangan dengan pembatasan dan protokol kesehatan. Wajib pakai masker, jaga jarak, khotbah maksimal 15 menit," ucap Karna.
Dalam surat edaran tertanggal 6 Mei 2021 itu Karna meminta pengurus masjid dan musala untuk menunjuk petugas khusus yang mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan. Selain itu, ada juga poin yang mengharuskan masyarakat agar langsung kembali ke rumah masing-masing seusai salat id dan tidak melaksanakan ziarah kubur masal.
"Tidak melaksanakan zikir bersama atau tahlil, ziarah kubur massal bada salat Idul Fitri. Jemaah langsung pulang ke rumah masing-masing," ujar Karna.
(bbn/bbn)