Wakapolda Banten Brigjen Ery Nursatari mengatakan ada lonjakan penumpang ke Pelabuhan Merak menuju Bakauheni sebelum larangan mudik 6-17 Mei. Para penumpang, kata dia, memilih pergi lebih awal untuk menghindari penyekatan.
"Ini masyarakat tahu dia dibatasi tanggal 6, tapi dia banyak yang berangkat sebelum tanggal 6 terjadi lonjakan," ujar Ery kepada wartawan di Mapolda Banten Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, Serang, Rabu (5/5/2021).
Lonjakan terlihat dari adanya antrean penumpang saat tes GeNose di pelabuhan. Namun, ia tegaskan bahwa antrean itu tidak terjadi lagi begitu seluruh tol dan jalur arteri disekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum berlaku penyekatan 6-17 Mei dalam Operasi Ketupat Maung, pihaknya harus mensosialisasikan larangan mudik. Begitu aturan itu berlaku esok hari, maka seluruh transportasi penyeberangan ke Merak dan Jabodetabek dilarang ke daerah lain.
"Apalagi dari Jakarta atau pindah antar provinsi, kita akan ketatkan. Transportasi kita tutup, kita sedih lihat negara lain, India, kalau kita lalai terjadi lonjakan," jelasnya.
Berdasarkan rekapitulasi data penyeberangan Merak milik PT ASDP Indonesia Ferry, sepekan terakhir memang terjadi lonjakan penumpang menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Pada Senin (3/5), penyeberangan penumpang kategori penumpang orang mencapai total 37.237 orang. Sedangkan untuk jumlah kendaraan totalnya adalah 9.939 unit. Kategori kendaraan ini untuk motor 2.382 unit, mobil 4.307 dan sisanya adalah mobil dengan kategori roda empat lebih atau angkutan barang.
Sementara pada Selasa (4/5) kemarin, data penyeberangan justru naik jumlahnya. Total kategori penumpang orang mencapai 38.414 orang dan kategori kendaraan 10.449 unit.
Apabila direkapitulasi selama sepekan ini atau dari 28 April hingga 4 Mei, jumlah penumpang orang menyeberang ke Bakauheni dari Merak totalnya adalah 242.580 orang. Sedangkan kendaraan baik itu motor, mobil penumpang hingga angkutan barang mencapai 63.037 unit.
(bri/mso)