Jabar Banten Hari Ini: Bocah Dibully Pemuda Bogor-Warga Antre BLT Tengah Malam

Jabar Banten Hari Ini: Bocah Dibully Pemuda Bogor-Warga Antre BLT Tengah Malam

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 22 Apr 2021 20:51 WIB
Sejumlah warga di Pandeglang harus mengantre sejak tengah malam demi bisa mencairkan uang bantuan produktif usaha mikro (BPUM) atau BLT UMKM Rp 1,2 juta. Mereka datang ke kantor BRI untuk bisa mendapatkan nomor antrean.
Warga Pandeglang antre BLT hingga tengah malam (Foto: Rifat Alhamidi)
Bandung -

Sejumlah berita menyita perhatian pembaca Jabar dan Banten hari ini. Mulai dari kasus bocah dibully di Bogor berakhir islah hingga warga Pandeglang antre BLT sampai tengah malam.

Viral Bocah di Bogor Dibully, Keluarga dan Pelakunya Islah

Video aksi bully yang dilakukan sekelompok pemuda terhadap bocah laki-laki viral di media sosial. Polisi menyebut masalah itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara singkat perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan, jadi tidak ada ada laporan selanjutnya. Jadi mereka sudah berkumpul, sudah sepakat menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan," kata Kapolres Bogor AKBP Harun, Kamis (22/4/2021).

Harun menyebut, aksi bully yang dilakukan pemuda bernama Ajat Sudrajat hanya sebuah candaan. "kalau penyampaian dari korban ataupun tersangka ini mereka bercanda terkait ini, dan keluarga dari anak juga menerima, dan dari pihak yang melakukannya juga sudah minta maaf. Mereka sudah ketemu semuanya, sudah ada kesepakatan antara mereka," kata Harun.

ADVERTISEMENT

Dalam video yang tersebar, aksi bully berawal ketika si anak membonceng motor dengan cara yang membahayakan. Korban nampak tidak duduk di jok motor, akan tetapi digendong.

Diduga aksi tersebut sengaja dilakukan oleh para pelaku hanya untuk membully korban. Si perekam, nampak terus mentertawakan korban meski korban nyaris terjatuh dari motor.

Video berlanjut diduga terjadi di area persawahan. Nampak dua pemuda lainnya sedang asik mancing di sekitar lokasi. Pelaku Ajat nampak melempar korban ke sebuah kubangan yang cukup dalam. Korban yang berhasil naik ke daratan sambil menangis, kembali dikejar pelaku dan dilemparkan kembali ke kubangan air.

Kapolsek Kelapa Nunggal AKP Fadli mengatakan pihaknya sudah memonitor kejadian itu. Polsek Kelapa Nunggal sudah mendatangi para pihak.

"Kami sudah menelusuri ke lokasi kejadian dan akan didalami lebih lanjut oleh Unit PPA Polres Bogor, karena kalau menyangkut penanganan anak-anak ada unit khusus yang menanganinya," ujar Fadli.

Diberitakan sebelumnya, Sebuah video aksi bully yang dilakukan sekelompok pemuda terhadap bocah laki-laki viral di media sosial. Bocah laki-laki tersebut dibanting-banting ke sawah hingga menangis.

Dalam video viral tersebut terlihat seorang pria membanting bocah ke sawah. Disebutkan, peristiwa itu terjadi di kawasan Kelapa Nunggal, Kabupaten Bogor.

"Belajar berenang... belajar berenang. Diajar berenangembung sia mah (kamu tidak mau, red),ambehkatewak ikangabusna (biar tertangkap ikangabusnya, red)," ujar seseorang dalam video, seperti dilihatdetikcom, Kamis (22/4/2021).

Kisah Pilu Diduga Korban Pencabulan Panji Gumilang

Pengasuh pondok pesantren Al Zaytun Panji Gumilang dilaporkan ke polisi lantaran diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mantan pegawainya sejak 2018. Mengapa kasus itu baru dilaporkan sekarang?

"Jadi kenapa kejadian sudah cukup lama baru dilaporkan 2021? Begini, mengingat di lingkungan Al Zaytun sangat ketat," ujar Djoemaidi Anom, pengacara korban, saat ditemui di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Kamis (22/4/2021).

Anom menceritakan korban berinisial K ini ditempatkan Panji di sekitar Ponpes Al Zaytun Indramayu. Selama di lokasi yang berjarak dua kilometer dari pusat pendidikan Al Zaytun ini, gerak-gerik kliennya diawasi oleh Panji.

"Semua sepak terjang nyonya K diikuti, termasuk oleh sekuriti. Sehingga tidak bisa berbuat banyak," kata Anom.

Begitupun saat berobat ke rumah sakit bila kesehatannya terganggu. Menurut Anom, saat bepergian pun, K selalu dikawal.

"Selesai berobat kembali lagi," ucapnya.

"Jadi selama dua tahun ini dia nggak bisa keluar karena dikawal. Dia bisa bebas hanya ke toilet dan tempat tidur. Selebihnya dikawal sekuriti. Kebebasan K ini terbatas," tutur Anom menambahkan.

Hingga suatu ketika, K bisa keluar dari Al Zaytun pada September 2020. Saat itu, dia menceritakan hal yang dialaminya kepada pria yang juga pegawai Panji Gumilang.

Saat itu, pegawai tersebut prihatin dengan apa yang dialami K. Hingga akhirnya, pria tersebut mendatangi Panji dan berujar akan menikahi K. Saat itu, Panji berang dan mengusir K dari Al Zaytun.

"Bisa keluar bulan September (2020). Ketemu dengan saya Desember. Kasusnya kami pelajari, setelah dipelajari kasusnya, kami dapat bukti-bukti petunjuk yang bisa dibawa untuk ke pidana," kata Anom.

Hingga akhirnya pada Februari 2021, K melaporkan kasus itu ke Polda Jabar. Laporan bernomor LP/B/212/II/2021 diterima dan saat ini masih dalam penyelidikan.

Korban 2 Kali Layangkan Somasi

Panji Gumilang dilaporkan ke Polda Jabar oleh mantan pegawai lantaran diduga melakukan pelecehan seksual dan pencabulan. Sebelum dilaporkan, pengasuh pondok pesantren Al Zaytun itu sempat dua kali disomasi oleh korban.

"Sudah kita layangkan somasi, namun tidak direspons dengan baik," ujar Djoemaidi Anom, kuasa hukum korban, saat ditemui di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Kamis (22/4/2021).

Somasi pertama di layangkan pada 24 Januari 2021. Sedangkan somasi kedua dilayangkan korban berinisial K melalui kuasa hukumnya pada awal Februari 2021.

"Karena tidak mendapat respons yang baik, saya mengambil kesimpulan untuk melakukan upaya hukum pidana," tutur Anom.

Akhirnya pada 22 Februari 2021, K didampingi kuasa hukumnya membuat laporan polisi ke Polda Jabar. Laporan bernomor LP/B/212/II/2021 telah diterima oleh polisi.

detikcom sudah berusaha menghubungi pihak PanjiGumilang dengan menghubungi salah satu kuasa hukumnya bernamaHendra. Melalui pesanWhatsApp,Hendra mengaku akan memberikan jawaban namun belum diketahui waktunya.

Ridwan Kamil Resmikan 2 Flyover di Bandung

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Flyover Jalan Laswi-Pelajar Pejuang dan Jalan Jakarta-Supratman Bandung. Dua flyover ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kemacetan di kota berjuluk Paris van Java ini.

Pantauan detikcom, Kamis (22/4/2021) terlihat sejumlah tamu undangan hadir dalam acara peresmian tersebut. Seperti Wali Kota Bandung Oded M Danial, Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri serta beberapa pihak lainnya.

Peresmian ini dilakukan di ruas Flyover Jalan Laswi-Pelajar Pejuang, Kota Bandung. Saat dilakukan peresmian, flyover itu ditutup sementara.

Kendaraan dari arah Pelajar Pejuang menuju Jalan Laswi dialihkan ke arah Lodaya-Burangrang. Sementara kendaraan dari arah Laswi menuju Pelajar Pejuang menggunakan jalur lama.

Usai melakukan peresmian, Kang Emil bersama Oded dan Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri melihat sebagian ruas Flyover Laswi-Pelajar Pejuang. Setelah itu, rombongan langsung menuju ke Flyover Jalan Jakarta-Supratman dan berakhir di Gedung Sate.

Dalam sambutannya Ridwan Kamil menyatakan jembatan ini sudah menjalani uji coba sebelum diresmikan hari ini. Selama masa uji coba dia menyebut hasilnya baik.

"Intinya, kita hari ini resmi menyerahkan kepada Wali Kota Bandung (Oded M Danial) dua fasilitas yang memang selama ini sudah soft opening di tes dan dievaluasi hasilnya sangat baik, menandakan apa yang diaspirasikan Kota Bandung kita penuhi," kata pria yang akrab disapa Kang Emil.

Dia berharap dua fasilitas baru ini bisa memberi manfaat bagi kemajuan Kota Bandung. Selain itu warga juga bisa memanfaatkan fasilitas jalan ini dengan baik.

"Ada dua ruas jalan, Jalan Jakarta dan Pelajarpejuang, dua wilayah itu mendapatkan dua titik, mudah-mudahan bermanfaat," ujarnya.

Kang Emil juga menyebut pembangunan flyover ini harus terus dilakukan seiring terjadinya penambahan penduduk dan kendaraan.

"Kepada Mang Oded, seiring bergulirnya waktu dan jumlah manusia di Kota Bandung semakin banyak, lalu lintas semakin padat dan konsekuensi pembangunan jalan layang harus kita teruskan untuk membantu kepolisian mengurangi beban kemacetan," sebutnya.

Selain itu, Kang Emil juga meminta kepada Dinas Bina Marga Jabar dan Penataan Ruang agar proses pembangunan fasilitas publik semacam ini bisa dikerjakan dalam waktu cepat. Sehingga, kata dia, proyek pembangunan yang dikerjakan bisa lebih banyak.

"Saya titip ke Pak Koswara jika melakukan pembangunan seperti ini enggak boleh dua tahun, harus pakai kecepatan satu tahun satu proyek. Perencanaan, lelang dan lainnya harus didesain lebih baik sehingga yang pembangunan lebih banyak," pungkasnya.

Sebelumnya, setelah Flyover Jalan Laswi-Pelajar dan Jakarta-Supratman, Wali Kota Bandung menyebut akan ada Flyover Kopo dan Buahbatu.

Menurutnya, keberadaan sejumlah flyover baru yang akan dibangun ini diharapkan dapat mengurai kemacetan di Kota Bandung.

"Sampai hari ini selainKopo, penambahannya adaBuahbatu. Sebelumnya ada di JalanLaswi dan Jalan Jakarta.Buahbatu, masih dikoordinasikan,insyaallah itu sudah jadi program. Pembangunan flyover itu untuk mengurangi kemacetan ya," tuturOded.

Kades di Garut yang Perkosa Anak eks Timses Dituntut 10 tahun

Pipit Mulyadi, oknum kepada desa di Kabupaten Garut yang didakwa memerkosa anak eks tim suksesnya, dituntut 10 tahun bui. Dia dikenakan Pasal 76 huruf D Jo Pasal 81 dan atau Pasal 76 E Jo Pasal 82 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

"Tuntutan 10 tahun," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Friza Adi Yudha, Rabu (21/4).

Friza mengatakan, ada beberapa hal yang memberatkan terdakwa. Di antaranya adalah tidak mengakui dugaan tindak pidana tersebut. Namun, jaksa menemukan fakta di persidangan bahwa terdakwa melakukan aksi itu.

Selain dituntut hukuman bui 10 tahun, Pipit dituntut membayar sejumlah denda atas perbuatan yang dilakukannya. "Selain itu juga kita tuntut agar terdakwa membayar denda Rp 50 juta. Subsider 6 bulan penjara," kata Frida.

Sekadar diketahui, Pipit menjadi tersangka dalam kasus pemerkosaan yang diduga dilakukan terhadap perempuan berusia 13 tahun. Korban merupakan anak dari salah seorang mantan tim sukses sang kades.

Peristiwa itu disebut-sebut terjadi di rumah korban yang terletak di Cikelet, Garut. Pipit dipolisikan keluarga korban pada Senin 7 September 2020.

Penanganan kasus tersebut sempat memakan waktu hingga membuat sejumlah pihak bereaksi. Salah satu komentar datang dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

"Harus dan wajib diproses dengan cepat. Kalau tidak bisa segera, maka saya minta Kapolda Jabar segera mengevaluasi pejabatnya," kata Ahmad, kepada wartawan, Kamis 19 November 2020.

Pipit ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik SatReskrim Polres Garut pada Sabtu 21 November 2020. Ia kemudian ditahan polisi.

Warga Pandeglang Antre Tengah Malam Demi BLT

Sejumlah warga di Pandeglang harus mengantre sejak tengah malam demi bisa mencairkan uang bantuan produktif usaha mikro (BPUM) atau BLT UMKM Rp 1,2 juta. Mereka datang ke kantor BRI untuk bisa mendapatkan nomor antrean.

Pantauan di lokasi, Pasar Badak Pandeglang, antrean tersebut berlangsung pada Kamis (22/4/2021) dini hari. Bahkan puncaknya, yaitu sekira pukul 02.30 WIB, antrean warga sampai mengular dan hampir menghabiskan halaman kantor bank.

"Saya dapat informasi dari tetangga katanya kalau mau mencairkan bantuan UMKM harus datang ke bank pas jam segini. Biar dapat nomor antrean dulu, kang," kata Ade Taufik warga setempat saat ditemui detikcom.

Karena banyak didatangi pada tengah malam, antrean warga pun tak terhindarkan. Mereka bahkan terlihat saling berdesakan dan tidak menjaga jarak demi bisa mendapat nomor antrean pertama untuk mencairkan bantuan COVID-19 dari pemerintah bagi kelompok usaha tersebut.

"Kata tetangga saya, antrenya memang harus dari malam. Kemarin kan ngecek ada nama saya dapat bantuan Rp 1,2 juta. Makanya, sekarang lebih baik ngambil nomor antreannya dulu supaya pagi enggak perlu ngantre lagi kalau mau ke bank," tutur Ade.

Warga lainnya, Samsul Fatoni, rela datang ke bank tengah malam hanya untuk bisa mendapatkan nomor antrean. Sebab sebelumnya, ia pernah datang ke kantor bank tersebut pada pagi hari namun nomor antrean untuk pencairan bantuan tersebut sudah tidak tersedia.

"Sebetulnya males juga kang tengah malam gini harus ke sini, ngantuk sebenarnya mah. Tapi kalau datangnya besok pagi, nomor antrean itu sudah habis, disuruhnya pasti harus datang besok lagi. Iya kalau antreannya masih ada, mending saya bela-bela tengah malam ke sini supaya enggak perlu antre lagi," ujar Samsul.

Pantauan hingga pukul 03.00 WIB, antrean warga masih terjadi di bank milik pemerintah tersebut. Tidak ada petugas yang terlihat berjaga di lokasi, bahkan satpam bank juga sama sekali belum menampakkan diri untuk membagikan nomor antrean ke warga.

Satu Hari untuk Dua Desa

Antrean warga makin bertambah selepas sahur. Akibatnya, petugas keamanan harus memberikan peringatan keras untuk membubarkan warga yang berkerumun.

Peringatan kedua kalinya dilakukan satpam kantor BRI kepada warga agar bubar dan kembali lagi saat jam kerja. Namun, peringatan itu tak digubris lantaran warga merasa sudah sejak tengah malam menunggu untuk mendapatkan antrean.

Hingga akhirnya, sekira pukul 06.00 WIB, pihak BRI memberikan kebijakan kepada warga dengan membuat aturan mengenai teknis antrean pencairan bantuan tersebut. Warga akhirnya membubarkan diri usai mendapat kepastian kapan mereka bisa datang lagi ke bank untuk menarik uang BLT UMKM.

"Tadi akhirnya dibuat per hari cuma untuk dua desa. Kalau kayak gini kan kami enggak perlu nunggu dari tengah malam lagi, tinggal lihat kapan kami bisa datang ke sini buat pencairan," ucap Nuraeni, warga yang ikut antre.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terburu-buru datang ke Kantor Bank untuk mencairkan dana Banpres Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM).

Hal ini untuk menyikapi membludaknya warga di Pandeglang yang mengantre sejak tengah malam demi bisa mencairkan BLT UMKM senilai Rp 1,2 juta tersebut.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan ada waktu selama 3 bulan yang diberikan oleh pemerintah untuk peyalurkan BPUM tersebut. Sehingga masyarakat diimbau untuk datang ke Kantor BRI pada saat jam layanan operasional yakni pukul 08.00 s.d. 14.00 waktu setempat.

"Apabila terdapat antrian panjang di Kantor BRI, masyarakat dapat mendatangi Kantor BRI lain yang kapasitasnya masih lengang atau masyarakat bisa datang pada hari lain yang lebih lengang," ungkap Aestika dalam keterangan tertulis, Kamis (22/4/2021).

Lebih lanjut, Aestika mengimbau kepada masyarakat, khususnya calon penerima BPUM untuk dapat mengakses laman https://eform.bri.co.id/bpum terlebih dahulu, sebelum mengambil haknya di kantor BRI terdekat guna menghindari terjadinya antrian.

Setelah mengakses eform BRI, selanjutnya masyarakat bisa memasukkan nomor e-KTP (NIK) dan mengisi kode verifikasi serta melanjutkan proses inquiry untuk mengetahui hasilnya.

Aestika mengungkapkan untuk membantu dan memudahkan masyarakat dalam mengetahui apakah dirinya mendapatkan bantuan atau tidak, maka mereka dapat mengakses laman https://eform.bri.co.id/bpum.

Apabila masyarakat sudah mengecek status bantuan bagi dirinya, maka bisa segera menghubungi Kantor BRI terdekat untuk mengecek waktu atau jadwal pencairan.

"Mempertimbangkan protokol kesehatan dan untuk menghindari terjadinya kerumunan, pencairan BPUM dilakukan secara bertahap sesuai tanggal yang ditentukan. Pencairan BPUM ini dapat dilakukan melalui seluruh Unit Kerja BRI dan tidak dipungut biaya sedikitpun atau gratis," jelasnya.

Halaman 2 dari 5
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads