Alasan RK Tak Pakai Teknologi CMP untuk Bangun Flyover Laswi-Jakarta

Alasan RK Tak Pakai Teknologi CMP untuk Bangun Flyover Laswi-Jakarta

Yudha Maulana - detikNews
Kamis, 22 Apr 2021 13:39 WIB
Bandung -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyoroti pembangunan jalan layang Jl Jakarta dan Jl Laswi di Kota Bandung yang memakan waktu nyaris dua tahun. Ground breaking pada 3 September 2019 dan diresmikan 22 April 2021.

Padahal pada 2015 lalu, pembangunan jalan layang di Antapani yang menghubungkan Jalan Terus Jl Jakarta dengan Jl Jakarta bisa diselesaikan dengan waktu yang relatif singkat dengan teknologi Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP) yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia.

Lalu tak menggunakan teknologi yang serupa ?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ridwan Kamil mengatakan, jembatan pelangi merupakan pilot project dari teknologi CMP. CMP adalah teknologi yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PUPR.

Teknologi ini merupakan pengembangan teknologi timbunan ringan mortar busa dengan struktur baja bergelombang. Kelebihan CMP adalah masa konstruksi yang lebih cepat 50 persen. Jika dibandingkan untuk konstruksi beton umumnya memakan waktu 12 bulan, sementara CMP hanya memerlukan 6 bulan.

ADVERTISEMENT

"Jembatan Pelangi (Jalan Layang Antapani) dulu eksperimen, kelanjutannya kita kaji. Karena waktunya mepet, kita pakai konvensional dulu," ujar Kang Emil -sapaannya- di Jl Terusan Jakarta, Kamis (22/4).

Selain itu, ketersediaan teknologi CMP juga tak bisa didapatkan dengan serta merta. "Ketersediaan teknologinya tidak selancar yang kita dulu bayangkan, tapi di masa depan seiring waktu, kemarin eksperimen, ya maka sampai pak JK yang meresmikan," katanya.

"Tapi ketersediaan dan kesiapan ternyata butuh waktu lebih banyak untuk proyek selanjutnya, tapi prinsip kita lebih cepat, lebih murah terus kita upayakan," tuturnya.

Oleh karena itu, untuk pembangunan ke depan, ia meminta agar Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) bisa lebih matang dalam melakukan perencanaan.

"Membangun ini jangan sampai dua tahun. Satu tahun satu proyek, perencanaan, pelelangan lebih baik, sehingga jumlah yang dibangun lebih banyak. Mohon maaf kepada warga Bandung ketika proses pengerjaan banyak komplain, ya mengganggu tetapi semau akan indah pada waktunya," kata Kang Emil.

(yum/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads