Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu sambil menunggu waktu berbuka puasa. Seperti yang dilakukan anak-anak di Kampung Babakan, Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta.
Mereka memainkan belesong, alat yang mengeluarkan suara mirip bom. Mereka memainkan secara kelompok hingga menimbulkan suara saut menyaut, saling keras suara.
"Ini belesong mainan kaya meriam. Ini terbuat dari kaleng bekas di sambung terus pake spirtus," ujar Alfin anak pemain belesong, Senin (19/04/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat detikcom, sekelompok anak itu memainkan belesong di areal sawah yang jauh dari pemukiman, mereka terlihat antusias dan gembira hingga lupa waktu sedang berpuasa.
Alat itu berbahan dari kaleng bekas maupun pipa bekas, kemudian di sambung dengan kaleng lain hingga ukuran panjang setengah meter dan satau meter.
Dari satu kaleng ke kaleng lain di buat lubang, sedangkan di kaleng paling akhir kaleng hanya di lubangi beberapa titik, sementara diujung di pasang potongan botol mineral.
Di tutup air mineral itu di pasang pematik aliran listrik bekas pematik korek gas. Untuk pemicu ledakan, di tutup air mineral itu di isi cairan spirtus. Selanjutnya dikocok agar menjadi uap, langkah terakhir pematik di tekan dan duar suara belesong menggelegar.
"Mainnya kalo enggak jam satu siang bisa sore, sambil ngabuburit. Ini di mainkan setiap bulan ramadhan," katanya.
Mereka mengklaim permain tradisional ini dinilai lebih aman dibandingkan petasan karena tidak mengeluarkan percikan api dan hanya menghasilkan suara saja.
"Gak mau kalau main petasan karena takut kena tangan. Kalau ini (belesong) lebih aman karena tidak mengeluarkan percikan api," ujar Ihsan anaķ lainnya.
Sementara, salah seorang orang tua anak yang memainkan belesong Ela Nurlaela (35) mengaku mengizinkan anaknya memainkan belesong dibanding petasan.
"Para orangtua di sini juga mengizinkannya, bahkan belesong ini dibuatkan oleh orang tuanya masing-masing," kata dia.