Kejadian benteng ambruk ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun material benteng menimbun jalan penghubung antar kecamatan yakni Sukadana-Cisaga-Rancah. Akibatnya kendaraan roda empat dan kendaraan besar kini tidak dapat melintas.
"Kondisinya saat ini masih hujan jadi material longsor benteng sekolah masih berada di jalan. Namun sudah ada petugas dari TNI-Polri yang sudah di lokasi kejadian," ujar Ade Ristiawan warga setempat saat dihubungi detikcom.
Sementara itu, Wakasek SMPN 1 Sukadana Unang Herlan membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya benteng ambruk ini diakibatkan oleh guyuran hujan. Selain itu kondisi benteng pun sudah cukup lama.
"Kondisinya menimbun jalan penghubung kecamatan. Dua ruangan laboratorium komputer pun terancam karena lokasinya dekat dengan benteng yang longsor," ujar Unang kepada detikcom melalui sambungan telepon.
Unang mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak BPBD Ciamis untuk melakukan penanganan. Menurutnya benteng ini kondisinya cukup membahayakan, sehingga membutuhkan alat berat untuk menanganinya.
"Benteng ini cukup tinggi dan banyak bebatuan, kalau dievakuasi manual khawatir membahayakan. Jadi butuh alat berat untuk membereskan material benteng longsor ini," ungkapnya.
Unang pun mengungkapkan lokasi longsor itu biasa juga digunakan sebagai tempat parkir bagi kendaraan para siswa. Sementara itu uji coba untuk sekolah tatap muka di masa pandemi akan segera dilaksanakan pada pekan depan.
"Memang ini perlu penanganan secepatnya, karena selain menimbun jalan dan menghalangi kendaraan melintas juga membahayakan warga," ungkapnya. (mud/mud)