Sebanyak 5.000 orang lansia dan guru akan menjalani vaksinasi di bulan Ramadhan. Namun vaksinasi akan dilakukan setelah berbuka, untuk meminimalisir munculnya efek samping vaksin.
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan meskipun Ramadan, vaksinasi tidak akan dihentikan. Pasalnya ditargetkan vaksinasi untuk beberapa sasaran bisa selesai sebelum Juni.
"Utamanya untuk guru, harus selesai sebelum tahun ajaran baru dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka," kata dia, Senin (12/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kuota vaksinasi selama Ramadan mencapai 5.000 orang. Dengan pelaksanaan dilakukan secara massal dan mobile.
"Jadi nanti ada yang massal di satu titik, dan ada yang mobile oleh tim dari puskesmas," kata dia.
Namun, lanjut Herman, pelaksanaannya tetap dilakukan setelah Magrib atau usai berbuka puasa. Pasalnya jika dipaksakan saat berpuasa, dikhawatirkan banyak yang mengalami efek samping dari vaksin.
"Sebelum.puasa saja banyak yang pusing dan pingsan usai divaksinasi lantaran belum makan sebelumnya. Jadi lebih baik digelar setelah berbuka," kata dia.
Sementara itu, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal, mengatakan vaksinasi di siang hari juga akan dilakukan dengan sasaran masyarakat non Muslim.
"Tetap ada yang siang, tapi peruntukannya yang non Muslim. Jadi semuanya bisa tetap divaksin, dan target vaksinasi bisa dicapai," pungkasnya.
Lihat juga video 'Kemenkes: Vaksinasi Tidak Membatalkan Puasa Ramadhan':