Pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat terkendala cuaca. Hilal tidak terlihat karena terhalang oleh awan.
Kegiatan pengamatan hilal yang dilaksanakan secara tertutup. Pengamatan hanya dilakukan oleh staf Observatorium Bosscha mengingat masih dalam suasana pandemi COVID-19.
Namun pihak Observatorium Bosscha menyediakan link streaming bagi masyarakat yang ingin turut serta melakukan pengamatan hilal awal Ramadhan di kanal YouTube Bosscha Observatory https://youtu.be/Ri40fCrjuBA .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti Observatorium Bosscha Yatny Yulianty mengatakan pengamatan hilal awal Ramadhan 1442 Hijriah kali ini terkendala kondisi cuaca yang berawan di sekitar langit Lembang.
"Kondisi cuaca tantangan yang utama untuk pengamatan kali ini. Karakteristik hilal saat ini memang termasuk sulit namun kami yakin masih bisa diamati bila cuaca mendukung," ungkap Yatny saat dikonfirmasi detikcom, Senin (12/4/2021).
Kondisi cuaca yang berawan membuat pengamatan hilal tidak berjalan lancar. Hingga pukul 18.08 hilal tidak terlihat.
"Observatorium Bosscha melaporkan hilal tidak berhasil teramati hingga terbenamnya bulan pada 18.08 WIB. Cuaca dalam keadaan mendung merata memberikan halangan untuk mendeteksi sabit bulan tipis," ucapnya.
Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan, dan juga dalam rangka rukyatul hilal.
Pengamatan dilakukan menggunakan dua buah teleskop berukuran 106 mm dan 66 mm berjenis refraktor yang masing-masing dilengkapi detektor kamera berbasis CCD. Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.
(mso/mso)