Ratusan warga Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengikuti tradisi Ngikis di Situs Budaya Ciung Wanara. Kegiatan tersebut merupakan tradisi menyambut Ramadhan.
Pada tahun 2020, tradisi Ngikis hanya digelar secara terbatas akibat pandemi COVID-19. Namun, tahun ini warga bisa kembali ikut meramaikan kegiatan tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kegiatan diawali dengan panitia, budayawan, unsur pemerintah, tokoh dan masyarakat bersama-sama memasuki Situs Budaya Ciung Wanara. Tempat ini diyakini sebagai tempat peninggalan Kerajaan Galuh.
Pada area Situs Pangcalikan (singgasana) peserta duduk kemudian memanjatkan doa dan tawasulan. Setelah itu menginjak kepada acara inti yakni mengganti pagar situs dengan yang baru. Memaku pagar dilakukan oleh para pejabat dan budayawan Ciamis.
Terlihat masyarakat antusias berdatangan untuk mengikuti tradisi tersebut. Beberapa di antaranya membawa bekal makanan dari rumah, yang kemudian melaksanakan makan bersama di Situs Sipatahunan sambil diiringi lantunan musik kecapi.
Ngikis merupakan upacara adat tradisi di Situs Budaya yang digelar setahun sekali menjelang Ramadhan. Tradisi Ngikis ini biasa dilakukan di dua lokasi yakni di Situs Budaya Ciung Wanara Karangkamulyan dan Situs Budaya Singaperbangsa Cisaga.
"Untuk kali ini dilakukan di Situs Budaya Ciung Wanara tepatnya pada Situs Pangcalikan. Ngikis dilakukan dengan mengganti pagar atau memasang pagar pada tempat situs atau kabuyutan," ujar Panitia Ngikis Aip Syaripudin sekaligus Budayawan Ciamis.
Menurut Aip Syarifudin tradisi Ngikis ini sudah digelar sejak lama dan secara turun temurun. Namun sudah dua tahun ini digelar secara sederhana karena Pandemi COVID-19. Banyak warga luar daerah yang tidak datang. Para raja Nusantara yang sedianya datang juga batal menghadiri kegiatan tersebut.
"Prihatin dengan kondisi saat ini, sudah dilaksanakan kedua tahun ini teman-teman dari luar daerah, seperti Sumedang, Jakarta, daerah lainnya serta Raja-raja Nusantara tidak bisa hadir. Semoga pandemi ini bisa segera berakhir," ungkap Aip.
Aip menjelaskan tradisi Ngikis artinya memagar atau maknanya memagar diri, menjaga diri dari hal yang tidak baik menjelang Ramadhan. Makna lainnya adalah menjaga keluarga atau nata keluarga dan menjaga kebersamaan atau nata balarea.
"Jadi menghadapi bulan Ramadhan nanti kita sudah siap, bisa membentengi diri, menjaga diri, keluarga dan tetangga dari hal-hal tidak baik. Sehingga ibadah puasa kita berjalan lancar," ujarnya.
Lihat Video: Sambut Ramadan, Upacara Adat Ngikis Digelar di Ciamis