Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Rabu (7/4/2021). Mulai dari Unpad angkat bicara soal kasus salah satu guru besarnya tersandung masalah penelantaran anak hingga ibu dan dua anaknya meninggal dunia di Bandung Barat.
Berikut rangkuman beritanya:
Pelaku Pelemparan Batu yang Tewaskan Pemobil di Bandung Terendus
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi temukan titik terang terkait pelaku pelemparan batu di Arcamanik, Kota Bandung. Pihak kepolisian sudah mengantongi petunjuk pelaku pelemparan batu yang menewaskan seorang pengendara mobil di Bandung. Namun, polisi masih perlu bukti tambahan.
"Kalau petunjuk sudah ada, ya kita tinggal menguatkan mencari lagi petunjuk lain," ujar Kapolsek Arcamanik Kompol Deng Rahmanto saat dikonfirmasi, Selasa (6/4).
Deny menuturkan pihaknya tak bisa tergesa-gesa dalam menentukan pelaku dan melakukan penangkapan. Pihaknya masih mencari bukti yang lebih kuat.
"Kita tinggal nyari petunjuk lain agar menguatkan. Karena kita jangan sampai salah menetapkan tersangka ke orang. Jadi kita harus hati-hati juga. Mudah-mudahan dalam waktu dekat keungkap," tuturnya.
Selain minimnya saksi, tak ada CCTV di tempat kejadian perkara (TKP). Hal itu juga diungkapkan Amy Rahmawati (36), salah satu keluarga Yulin.
Pihaknya mengingatkan kepada Pemkot Bandung agar memasang kamera CCTV dan memperbaiki penerangan jalan umum (PJU) di jalan tersebut.
"Sebenarnya harapan saya bukan hanya ke pihak kepolisian saja ya, karena menurut saya ini kerjanya itu bukan polisi saja, tapi semua pihak ya, Pemkot juga," kata Amy via sambungan telepon, Selasa (6/4).
Amy meminta agar jalur tersebut diperhatikan fasilitas umumnya karena rawan terjadi tindak kejahatan dan kondisi jalananan yang gelap. "Benar-benar diperhatikan, karena daerah situ sudah rawan dari dulu-dulu, masa iya mau sampai kapan daerah situ rawan terus," ujarnya.
"Coba deh lewat daerah situ, habis magrib daerah itu setelah lampu merah Ujungberung sampai ke Sukamiskin penerangan jalan itu ada di sebelah kanan saja, sebelah kirinya enggak ada," tutur Amy menambahkan.
Diberitakan sebelumnya seorang warga Tasikmalaya dinyatakan meninggal dunia setelah menjadi korban pelemparan batu saat mengendarai mobil di Jalan AH Nasution, Kota Bandung.
Kejadian yang menimpa almarhum Yulin Prakasa (50) terjadi, Minggu (28/3) dini hari lalu saat korban hendak kembali ke Bandung dari Tasikmalaya dengan tujuan untuk bekerja.
Korban menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat (2/4) lalu sekitar Pukul 22.20 WIB di Rumah Sakit Ujungberung Kota Bandung setelah mengalami luka parah di kepala.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian yang menimpa Yulin bukanlah yang pertama kalinya. Di hari yang sama dua kejadian serupa terjadi di Jalan Pacuan Kuda, yang letaknya tidak jauh dari SOR Arcamanik.
Unpad Buka Suara soal Kasus Prof Muradi Dituding Telantarkan Anak
Finalis Miss Lasdscape 2019 perwakilan Indonesia Era Setiyowati (Sierra) melaporkan suami sirinya Profesor Muradi ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Prof Muradi dituding menelantarkan anak hasil pernikahan siri mereka.
Pihak Universitas Padjajaran (Unpad) angkat bicara, terkait kasus yang saat ini sedang dihadapi Prof Muradi.
Kepala Kantor Humas Unpad Dandi Supriadi membenarkan hal tersebut dan mengarah ke salah satu guru besar Unpad.
"Memang betul kabar yang sudah ramai diberitakan tersebut mengarah ke salah seorang guru besar Unpad," katanya pesan singkat, hari ini.
Pihak Unpad juga sudah melakukan verifikasi secara internal, untuk mengecek informasi tersebut. Menurutnya, hal tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan Unpad.
"Yang saya bisa informasikan sekarang, pihak Unpad sudah melakukan verifikasi internal terkait dugaan tersebut. Namun di luar itu semua, kasus yang terjadi adalah sepenuhnya merupakan masalah keluarga pribadi yang bersangkutan tidak ada sangkut pautnya dengan Unpad," ungkapnya.
Ia menuturkan kasus yang tengah dihadapi Prof Muradi merupakan ranah pribadi. Namun, secara etika pengajar, Unpad akan menyerahkannya ke Komisi Etika Senat Akademik.
"Implikasi hukum yang terjadi atau kesepakatan lainnya diserahkan kepada yang bersangkutan sebagai orang pribadi. Di Unpad sendiri, pembicaraan akan diserahkan kepada Komisi Etika Senat Akademik Unpad hanya untuk melihat apakah terjadi pelanggaran akademis atau tidak," jelasnya.
"Unpad tidak akan mencampuri urusan pribadi keluarga yang bersangkutan, "pungkasnya.
Pegawai Toko di Banjar Bawa Kabur Uang Majikan Rp 376 Juta
Seorang pegawai toko di pasar Banjar diduga melarikan uang Rp 376 juta milik majikannya. Korban yang kesal dengan pengkhianatan pegawainya itu, kemudian membuka sayembara keberadaan pelaku di media sosial dengan imbalan Rp 20 juta. Tak ayal warganet di wilayah Banjar dan Pangandaran heboh dibuatnya.
Korban diketahui bernama Inda Suhenda (51) warga Dusun Jelat Kelurahan/Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Dia adalah pedagang kedelai di Pasar Banjar.
Kejadian itu berawal pada Senin (5/4/2021) sekitar pukul 10.30 WIB, Inda menyuruh Linda Utami (21) pegawainya untuk menyetor uang sebesar Rp 376 juta ke bank BCA cabang Banjar. Linda pun berangkat dengan mengendarai sepeda motor milik majikannya.
Selama ini Inda sudah percaya kepada Linda, sudah beberapa kali Linda disuruh menyetor uang dalam jumlah banyak, tak pernah ada masalah.
Namun kali ini, hingga pukul 2 siang, Inda tak mendapat kabar dari Linda.
Dia akhirnya menyuruh pegawai lain untuk menyusul Linda ke bank. Ternyata di bank, Linda tak ada. Inda juga menghubungi bank, ternyata uang yang dibawa Linda belum disetor. Korban akhirnya lapor polisi.
"Setelah menerima laporan kami langsung merespon," kata Kapolres Banjar AKBP Melda Yani didampingi Kasat Reskrim Zulkarnaen, hari ini.
Polisi kemudian menemukan motor yang dibawa Linda di daerah Sukarame Kecamatan Banjar. Diketahui pula bahwa dalam beberapa hari terakhir Linda menginap di sebuah kontrakan seorang pria asal Jambi. Pria itu diduga pacar Linda.
"Sedang kami lakukan pengejaran. Terakhir kami selidiki posisinya (sinyal telepon) ada di Ciamis, tapi menghilang," kata Zulkarnaen.
Namun Zulkarnaen mengatakan pihaknya sudah memblokir akses mereka untuk keluar pulau. "Akses di bandara atau pelabuhan sudah kami pantau," katanya.
Sementara itu terkait langkah pihak korban yang membuka sayembara untuk mencari keberadaan pelaku,Zulkarnaen mengatakan hal itu tak jadi masalah. "Tak masalah, itu hak korban," pungkasZulkarnaen.
Viral, Aksi Ugal-ugalan Sopir Angkot di Cianjur Berujung Tabrakan
Aksi ugal-ugalan sopir angkutan perkotaan (angkot) di Cianjur viral di media sosial. Bahkan aksinya berujung kecelakaan.
Dalam video berdurasi 17 detik yang tersebar di media sosial Instagram dan WhatsApp grup itu terlihat angkot 01 rute Ramayana-Pasirhayam bernomor polisi F 1929 ZE melaju dari arah Sukaluyu menuju Cianjur.
Pada detik ketiga, angkot yang dikendarai Andi ugal-ugalan dengan keluar dari jendela dan berdiri untuk pamer pada teman di depannya yang tengah merekam aksinya.
Namun aksinya tersebut membuat laju angkot semakin ke kanan dan masuk ke jalur berlawanan. Dari arah berlawanan, melaju mobil Daihatsu Luxio bernomor polisi F 1882 HS. Tabrakan tak terhindarkan.
Ivan (34) warga Kecamatan Sukaluyu mengatakan, sebelum tabrakan di kawasan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Cianjur, sopir angkot memang sudah memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
"Angkotnya memang ngebut dan sempat gaya-gayaan ke temannya. Kemudian tabrakan," kata
Ivan menjelaskan ada lima orang korban dalam kecelakaan tersebut. Para korban langsung dibawa ke Rumah Sakit.
"Korban nya sopir dari dua mobil dan ada penumpang. Warga yang membantu langsung membawa korban ke rumah sakit," tuturnya.
Kasatlantas Polres Cianjur AKP Melawaty mengatakan tabrakan tersebut disebabkan karena aksi sopir yang ugal-ugalan. Namun para korban berhasil selamat dan hanya mengalami luka-luka.
"Penyebabnya karena sopir yang ugal-ugalan dengan memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi. Korban meninggal tidak ada, hanya luka ringan," kata dia.
Menurutnya dengan adanya insiden tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Dishub untuk membina para sopir angkutan di Cianjur.
"Kita akan bina para sopir angkot diCianjur. Supaya tidak ada kejadian serupa. Karena tidak hanya membahayakan sopir itu sendiri, tapi pengendara lain,"pungkasnya.
Ibu dan 2 Anaknya di Bandung Barat Ditemukan Tewas di Dalam Rumah
Tiga orang yang terdiri dari ibu dan dua orang anaknya ditemukan tewas di dalam rumahnya di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, hari ini.
Ketiga korban ditemukan tewas oleh suaminya yang baru saja pulang kerja yang mengintip dari ventilasi karena pintu rumah tak kunjung dibuka setelah digedor berkali-kali.
"Baru diketahui itu waktu kakak saya (suami korban) pulang kerja, sekitar jam 4 sore," ucap Evi Herawati, adik ipar korban, kepada wartawan di lokasi kejadian.
Dari ventilasi itu dengan jelas terlihat posisi korban yakni sang ibu menggantung di kusen pintu. Sementara dua anaknya dalam posisi terlentang di atas kasur.
"Kakak saya teriak-teriak, saya kira sedang bertengkar. Tapi ternyata meninggal keluarganya. Posisi istrinya tergantung, anaknya terlentang di kasur," katanya.
Suami korban langsung mendobrak pintu kamar tersebut. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Sekeliling rumah langsung dipasangi garis polisi agar tak ada yang masuk sembarangan. Ketiga korban langsung dievakuasi oleh petugas kepolisian lalu dibawa ke RS Sartika Asih Bandung untuk dilakukan otopsi memastikan penyebab kematian.