Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka tengah menyiapkan pengoperasionalan bus Motekar (Majalengka On Tourism Elok dan Raharja) agar bisa dinikmati warga pada saat bulan Ramadhan nanti.
Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Disparbud Kabupaten Majalengka Adhy Setya Putra mengatakan persiapan untuk mengoperasikan bus Motekar pada bulan Ramadhan nanti terus dilakkuan.
Mulai dari menyiapkan SDM hingga menyusun regulasi dalam mengoperasikan mobil wisata itu yang asetnya yang saat ini telah dihibahkan dari Pemprov Jabar ke Dinas Perhubungan Kabupaten Majalengka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah siapkan para pemandu wisatanya dari DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia Majalengka. Mereka nanti yang akan memandu mobil wisata di Majalengka seperti Motekar ini," kata Adhy kepada detikcom, Rabu (7/4/2021).
Adhy menargetkan bus Motekar bisa dioperasionalkan pada pertengahan bulan Ramadhan nanti dan bisa dimanfaatkan warga Kabupaten Majalengka untuk ngabuburit.
"Kita upayakan bulan puasa bisa running jadi bisa buat ngabuburit warga. Kita akan bereskan dulu manajerial operasional agar tidak melanggar aturan karena ini kan aset milik pemerintah. Jadi kita upayakan pertengahan bulan puasa akan operasional," ucapnya.
Nantinya, kata Adhy, warga yang ingin menaiki bus Motekar untuk ngabuburit diharuskan untuk membeli produk ekraf maupun industri pariwisata lainnya yang ada di Kabupaten Majalengka.
Selain itu, warga juga nantinya tidak hanya sekedar ngabuburit dengan berkeliling Kota Majalengka menaiki bus Motekar. Warga juga akan diajak mengunjungi tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah.
"Misalnya belanja di Majalengka Mart akan dapat voucher naik Motekar. Jadi naik Motekar tidak hanya keliling-keliling saja tapi bisa ke gedung bersejarah seperti titik nol kilometer," lanjut Adhi.
Keharusan warga untuk membeli produk ekraf maupun industri pariwisata sebelum menaiki bus Motekar itu dilakukan sebagai upaya untuk memulihkan ekonomi di sektor pariwisata di Kabupaten Majalengka.
"Satu sisi kita paksakan produk ekraf terbeli dalam rangka menumbuhkan pemulihan ekonomi. Istilahnya membeli paksa tapi tidak merugikan karena animo masyarakat untuk naik motekar ini sangat tinggi," tutupnya.
(mso/mso)