Soal Kampung Terisolir di Pandeglang, DPRD: Pemda Harus Jemput Bola

Soal Kampung Terisolir di Pandeglang, DPRD: Pemda Harus Jemput Bola

Rifat Alhamidi - detikNews
Selasa, 06 Apr 2021 14:13 WIB
Suasana kampung terisolir di Pandeglang.
Kampung terisolir di Pandeglang (Foto: Rifat Alhamidi)
Pandeglang -

Sekretaris Komisi III DPRD Pandeglang Ade Muamar yang membidangi infrakstruktur, ikut menyoroti sebuah kampung yang masih terisolir di pelosok Pandeglang, Banten. Ia menyebut, seharunya pemerintah daerah bisa sigap membereskan laporan tentang kondisi perkampungan tersebut dengan metode jemput bola dan mengeceknya langsung ke lapangan.

"Ya, tentu pola yang mesti dipakai oleh pemda itu harus jemput bola ke lapangan. Ketika memang ada laporan, segera ditindaklanjuti," katanya saat berbincang dengan detikcom melalui sambungan telepon seluler di Pandeglang, Banten, Selasa (6/4/2021).

Ade menjelaskan, luasnya wilayah Pandeglang memang sering menjadi kendala bagi para pejabat daerah untuk mengecek satu persatu kondisi di perkampungan warga. Makanya, kata dia, harus ada kerja sama antar pemerintah mulai dari tingkat desa hingga kabupaten untuk terus mendata daerah yang sama sekali belum tersentuh pembangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya saya sudah beberapa kali dapat laporan dari warga mengenai kondisi begini, jumlahnya juga lumayan. Jadi, harus ada kemauan bersama dari bawah hingga ke atasnya. Jangan sampai, kondisi kayak gini hanya jadi laporan semata tapi enggak pernah ada tindak lanjut," ungkapnya.

Politisi muda PKB itu mengungkapkan, kondisi keuangan daerah selama pandemi COVID-19 memang banyak mendapat pemangkasan. Namun, biaya untuk membangun kampung terisolir tersebut bisa dibebankan melalui dana desa yang setiap tahun nilainya cukup besar diterima oleh pemdes setempat.

ADVERTISEMENT

"Sebetulnya pakai dana desa pun sudah bisa itu, tinggal dilihat saja bagaimana urgensinya. Tapi kalau kondisi seperti itu, saya yakin kebutuhan masyarakat di sana enggak kalah penting, tinggal diatur saja sebetulnya," ucapnya.

"Masalah ini nanti akan kami koordinasikan ke pemda seperti apa tindaklanjutnya. Intinya, kami ingin memastikan pemangkasan anggaran untuk infrastruktur di Pandeglang akibat pandemi tidak menggangu ke roda perekonomian masyarakat di lapangan," tandasnya.

Sebelumnya, sebuah perkampungan di pelosok Pandeglang, Banten seolah menjadi wilayah terisolir dari 'dunia luar'. Pasalnya, aktivitas warga di sana hanya ditopang oleh jalan setapak berukuran tak lebih dari 3 meter beralaskan tanah yang sama sekali belum pernah terjamah oleh pembangunan.

Namanya adalah Kampung Cangkeuteuk. Secara administrasi, kampung ini masuk ke Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang. Namun jangan harap kendaraan roda empat bisa masuk menembus perkampungan tersebut, sebab satu-satunya akses ke lokasi ini hanya berupa jalan setapak berukuran tak lebih dari 3 meter yang dipenuhi tanah liat berbatu dan harus melewati 3 aliran sungai tanpa adanya jembatan penyebrangan.

Menurut keterangan warga setempat, kondisi jalan di perkampungan itu sudah terjadi sejak tahun 2000 lalu. Sampai sekarang, belum ada pihak yang berinisiatif membangun sarana vital bagi warga setempat. Padahal, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses masyarakat yang biasa digunakan berpergian mengangkut hasil kebun dari kampung.

Simak juga 'CT ARSA Terobos Banjir di Desa Terisolir Akibat Tanggul Citarum Jebol':

[Gambas:Video 20detik]



(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads