.webp)
Dari informasi warga setempat, pada Selasa (6/4/2021) sekira pukul 03.00 - 04.00 WIB suara gemuruh terdengar berulang kali. Di suara gemuruh yang keempat suara gemuruh terdengar lebih keras.
Seperti kesaksian Eza Ardiansyah (24), dini hari itu ia sedang berada di dalam rumahnya. Ketika suara gemuruh terdengar keras, ia pun lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Lokasi rumahnya berada dekat dengan lokasi longsor.
"Awalnya ada suara kecil, beberapa.kali, sampai yang keempat kedengaran keras. Saya sempat panik," ujar Eza kepada detikcom, Selasa (6/4/2021) di lokasi longsor.
Runtuhan longsor berdampak di dua desa, yakni Desa Sukajadi dan Desa Sadu, Kecamatan Soreang. Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Meksi demikian, warga setempat tidak menginginkan pertambangan dilanjutkan. Mengingat, ada puluhan warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi longsor.
"Ya kita tetep khawatir, takut ada longsor susulan juga," kata Eza.
Dari keterangan Babinkamtibmas Sadu Polsek Soreang Polresta Bandung Aipda Wahyu Gofar mengatakan bahwa lokasi galian C tersebut sudah tidak berizin sejak akhir Desember 2020.
"Ini sudah saya peringatkan bersama Babinsa, bahwa sudah gak boleh lanjut lagi," ujar Wahyu saat ditemui di lokasi longsor.
Dari pantauan detikcom, bekas timbunan longsor hampir menimpa sejumlah rumah. Terlihat pula batu-batuan besar yang ikut terbawa material longsoran.
Hingga saat ini, belum terlihat alat berat atau masyarakat yang menyingkirkan material longsor.
Tonton juga Video: Jalan Alternatif di Sumedang Tertimbun Longsor
(mud/mud)
