'Thrifthing' Mulai Ngetren di Kalangan Anak Milenial Karawang

'Thrifthing' Mulai Ngetren di Kalangan Anak Milenial Karawang

Yuda Febrian Silitonga - detikNews
Minggu, 04 Apr 2021 19:56 WIB
Thrifting tengah digandrung anak muda Karawang di tengah pandemi
Thrifting tengah digandrung anak muda Karawang di tengah pandemi (Foto: Yuda Febrian Silitonga)
Karawang -

Menjual baju bekas layak pakai atau Thrifting, kini tengah digandrungi anak muda Karawang. Peminat baju second ini sedang tinggi di Karawang.

Istilah Thrifting di Karawang hadir melalui gerakan kolektif anak muda, yang mampu melihat peluang tren tersebut. Dari beberapa acara di Karawang, tidak pernah terlihat sepi oleh para peminatnya.

Ngomongin Thrifting tentunya, tidak akan lengkap tanpa berbincang dengan para pelakunya yang disebut Thrifter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Karawang sendiri, mereka tergabung dalam Karawang Thrift Market (KTM). Sejarah Thrifting sendiri, menurut Koordinator KTM, Ibnu Gumilang (26) menjelaskan, sejarah Thrifting sendiri mulai tren sejak tahun 2017, saat digaungkan oleh para thrifter di Jakarta, dan Bandung.

"Awal mengenal istilah Thrifting itu tahun 2017, saat bertemu para thrifter di Jakarta, dan Bandung," katanya saat wawancarai, Minggu (4/4/2021).

ADVERTISEMENT

Kemudian, geliat "ngethrift" terbawa sampai ke Karawang, namun belum sampai dikenal seperti saat ini.

"Dulu itu, istilah Thrifting ini masih asing di Karawang," ujar pemuda yang berambut gondrong ini.

Akan tetapi, kata Ibnu, melihat masih asingnya istilah Thrifting ini, tidak dijadikan hambatan olehnya untuk menumbuhkan pasar Thrifting di Karawang.

"Kalau saya melihatnya, malah dijadikan peluang untuk membuat pasar Thrifting di Karawang," terangnya.

Dari upayanya, ia lalu memasarkan produk Thrifting ini melalui sosial media. Dalam kurun satu bulan, respon peminatnya terus meningkat.

"Saya awal membuat akun Instagram Dftst Trhiftstore dan satu bulan awal ternyata responnya bagus, banyak produk yang saya jual laku keras," tuturnya.

Tambahnya, produk yang dijualnya bahkan laku hingga ke luar negeri.

"Pembeli saya sampai dari Jepang, Inggris, Cina, dan Ceko," katanya.

Ia juga menjelaskan, produk yang laku terjual mayoritas produk fesyen.

"Kalau produknya yang laku banyak itu fesyen, kayak t-shirt, denim,Hoodie, Zipper, dan banyak jenis outfit lainnya,"ungkapnya.

Tonton juga Video: Butik Pakaian Bekas, Surabaya

[Gambas:Video 20detik]



Hingga akhirnya, satu sama lain thrifter di Karawang mulai bermunculan, dan saling mengenal, dan membentuk KTM.

"Akhirnya, saya bisa bertemu banyak thrifter di Karawang, dan kami akhirnya bentuk KTM tahun ini," akuinya.

Dari perkumpulan KTM tersebut, ia menambahkan bahwa thrifter bukan sekadar jual barang bekas, namun ada kaitan kelestarian dalam lingkungan hidup.

"Jadi dari pengalaman menjadi thrifter, banyak ilmu yang didapatkan, dari mulai metode baru dalam berbisnis, juga ternyata, menjual produk fesyen bekas yang memang layak pakai mampu mengurangi dampak perubahan iklim," katanya.

Menurutnya, tren thrifting ini mampu mengurangi limbah produk fesyen. Atau dengan istilah lain menghilangkan kebiasaan "fast fashion".

"Jadi istilah fast fashion ini juga sesuatu ilmu baru yang didapatkan dari para senior thrifter, jadi ternyata kebiasaan membeli produk baru fesyen akan memperbanyak limbah fesyen yang ada, dan tentunya setiap produk fesyen tersebut menyumbangkan bahan yang berbahaya bagi kelestarian lingkungan," terangnya.

Jadi akuinya, Thrifting merupakan salah satu solusi untuk mengurangi limbah fesyen yang ada."Jadi menurut Thrifter, membeli produk bekas yang memang masih bagus, dan layak pakai ini sama saja mengurangi produksi fesyen, dan mengurangi limbahnya," terangnya.

"Jadi tahun ini bisa dikatakan tahun emasnya para thrifter, karena minat beli produk Thrifting oleh anak muda Karawang meningkat tajam," akuinya.Sementara itu, kini, tren thrifting di Karawang mulai digemari banyak anak muda. KTM mengakui, tahun ini zaman keemasan bagi thrifter di Karawang.

Saat ini saja katanya, beberapa acara Thrifting bermunculan di beberapa wilayah di Karawang."Kemarin KTM sudah buat di Karawang kota, tepatnya di Store Crimez, terus di Karawang Utara, ada Azka Thrift Market, dan pada tanggal 7,8,9 April nanti KTM akan buat acara yang diikuti lebih dari 20 thrifter, acaranya di Cikampek," jelasnya.

Tren ini, tentunya merupakan hal positif bagi anak muda di Karawang, karena apa yang dilakukannya juga merupakan upaya meningkatkan peluang ekonomi di masa pandemi.

"Jadi ramainya market ini, tentunya sebuah nilai positif bagi thrifter yang kebanyakan anak-anak muda Karawang yang menjadi peluang baru mencari rezeki di masa pandemi ini," ungkapnya.

Terkait harga produk Thrifting, berkisar dari 50 ribu hingga ratusan ribu."Produk thrifting harganya bisa terbilang murah, kisaran 50 ribu sampai ratusan ribu, tergantung kondisi produknya juga, kalau memang masih dinilai bagus biasanya sampai ratusan ribu," katanya.

Rata-rata penghasilan bersih thrifter perbulan itu mampu mengalahkan UMR (Upah Minimum Regional) Karawang."Kalau penghasilan lumayan bisa melebih UMR nya Karawang yang terbesar di Indonesia ini," pungkas lulusan sarjana komunikasi ini saat mengakhiri wawancara.

Halaman 2 dari 2
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads