Sejumlah berita menyita perhatian pembaca di Jabar. Mulai dari Aa Umbara dan anaknya ditetapkan tersangka korupsi hingga anak bacok mati ayah.
Berikut rangkuman beritanya di Jabar hari ini:
Aa Umbara dan Anaknya Tersangka Korupsi Bansos
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPK menetapkan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pengadaan barang tanggap darurat bencana pandemi COVID-19. KPK memaparkan rekonstruksi perkara terkait kasus ini.
"Pada Maret 2020 karena adanya pandemi COVID-19, Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) kemudian menganggarkan sejumlah dana untuk penanggulangan pandemi COVID-19 dengan melakukan refocusing anggaran APBD tahun 2020 pada Belanja Tidak Terduga (BTT)," ucap Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (1/4/2021).
Pada April, disebutkan terjadi pertemuan khusus antara AA Umbara dan M Totoh Gunawan, pihak swasta. Pertemuan ini disebut untuk membahas kesanggupan Totoh menjadi penyedia pengadaan paket sembako dengan kesepakatan commitment fee 6%.
"Bulan April 2020, diduga ada pertemuan khusus antara AUS (Bupati Bandung Barat periode 2018-2023) dengan MTG yang membahas keinginan dan kesanggupan MTG untuk menjadi salah satu penyedia pengadaan paket bahan pangan (sembako) pada Dinas Sosial KBB dengan kesepakatan adanya pemberian commitment fee sebesar 6% dari nilai proyek," kata Alexander.
AA Umbara lantas disebut memerintahkan Kadis Sosial KBB dan Kepala UKPBJ KBB untuk memilih dan menetapkan Totoh Gunawan sebagai salah satu penyedia pengadaan paket sembako pada Dinas Sosial KBB. Tidak hanya Totoh Gunawan, Andri Wibawa dari pihak swasta juga disebut menemui AA Umbara untuk dilibatkan sebagai penyedia pengadaan sembako.
"Bulan Mei 2020, AW menemui AUS, untuk turut dilibatkan menjadi salah satu penyedia pengadaan sembako dampak COVID-19 di KBB yang langsung disetujui AUS dengan kembali memerintahkan Kadis Sosial KBB dan PPK Dinsos KBB agar ditetapkan," tuturnya.
Alexander mengatakan wilayah Kabupaten Bandung Barat dilakukan pembagian bantuan sosial (bansos) bahan pangan dengan 2 jenis paket dengan anggaran Rp 52,1 miliar. Dari proyek bansos ini Andri Wibawa mendapatkan paket pekerjaan dengan total senilai Rp 36 miliar.
"Kurun waktu April sampai dengan Agustus 2020, di wilayah Kabupaten Bandung Barat, dilakukan pembagian bantuan sosial (bansos) bahan pangan dengan 2 jenis paket, yaitu bantuan sosial Jaring Pengaman Sosial (Bansos JPS) dan bantuan sosial terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (Bansos PSBB) sebanyak 10 kali pembagian dengan total realisasi anggaran senilai Rp 52,1 miliar," kata Alexander.
"Dengan menggunakan bendera CV JCM dan CV SJ, AW mendapatkan paket pekerjaan dengan total senilai Rp 36 miliar untuk pengadaan paket bahan pangan Bansos JPS dan pengadaan paket bahan pangan Bansos JPS," sambungnya.
Sedangkan Totoh Gunawan mendapatkan paket pekerjaan dengan total senilai Rp 15,8 miliar. Alexander mengatakan, dari pengadaan tersebut, Aa Umbara menerima uang sejumlah sekitar Rp 1 miliar.
"Sedangkan MTG dengan menggunakan PT JDG, dan CV SSGCL mendapatkan paket pekerjaan dengan total senilai Rp 15,8 miliar untuk pengadaan bahan pangan Bansos JPS dan Bansos PSBB. Dari kegiatan pengadaan tersebut, AUS diduga telah menerima uang sejumlah sekitar Rp 1 miliar," tuturnya.
Dari pengadaan ini,Totoh Gunawan diduga telah menerima keuntungan sejumlah sekitar Rp 2 miliar. SedangkanAndri Wibawa juga diduga menerima keuntungan Rp 2,7 miliar.
Anak Bacok Mati Ayah Kandung di Cianjur
Rudi (40) Warga Kampung Sayangkaak Desa Nyalindung Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tewas mengenaskan dengan luka parah di bagian leher dan wajah usai dibacok anak kandungnya.
Informasi yang dihimpun, saat kejadian korban tengah duduk di depan kios pemancingan miliknya di Jalan Desa Nyalindung Kecamatan Cugenang.
Sekitar pukul 13.00 WIB, pelaku bernama Ahmad Sidik (21) yang sedang tidur di dalam kios pun terbangun. Sesaat setelah bangun, pelaku mengambil golok di dekatnya dan tiba-tiba langsung membacok ayah kandungnya.
"Keterangan dari warga, saat hendak membaik tidak ada cekcok atau perkelahian dulu. Dari kondisi bangun tidur langsung ambil golok dan membacok korban," ujar Kapolsek Cugenang Kompol Woro Wuryani saat ditemui di Mapolsek Cugenang, Jalan Raya Puncak, Kamis (1/4/2021).
Menurutnya pelaku membacok korban sebanyak tiga kali di bagian wajah dan leher. Korban tewas seketika di kursinya dengan kondisi mengenaskan dan berlumuran darah.
"Luka paling parah di bagian leher, karena dibacok hingga dua kali. Untuk di bagian wajah dibacok sekali," kata dia.
Ia menuturkan pelaku berhasil diamankan warga usai melakukan aksinya. Sedangkan korban langsung dibawa ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Sayang Cianjur.
Woro mengaku belum bisa memastikan motif pelaku hingga tega membunuh ayah kandungnya.
Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sebilah golok yang digunakan pelaku membacok ayah kandungnya.
"Pelaku dan barang bukti sudah diamankan di KapolsekCugenang. Masih kami mintai keterangan dan pemeriksaan untuk memastikan motifnya,"pungkasnya.
Bandara Husein Mulai Terapkan Cek GeNose
Bandara Husein resmi melayani pemeriksaan COVID-19 calon penumpang dengan alat GeNose pada Kamis (1/4/2021). Penggunaan alat deteksi virus Corona buatan UGM ini juga serentak dilaksanakan di tiga bandara lainnya di Palembang, Yogyakarta dan Surabaya.
"Kita tahu bahwa GeNose adalah produk anak bangsa yang sesuai arahan pak presiden, bahwa kita harus mengutamakan produk dalam negeri. Namun demikian produk dalam negeri cukup tangguh dan teruji, GeNose dilakukan di 44 stasiun dan sudah melakukan pengujian terhadap lebih dari 300 ribu orang, sangat teruji," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara Husein, Kota Bandung, Kamis (1/4).
Pemeriksaan dengan menggunakan GeNose ini merupakan salah satu opsi yang bisa diambil penumpang yang hendak melakukan keberangkatan. Dua opsi pemeriksaan lainnya, yakni menggunakan dokumen hasil swab antigen dan PCR.
"Pesan saya lakukan dengan teliti karena proses ini adalah proses yang penting bagi bangsa Indonesia, bagi setiap orang karena sekalian bepergian di cek dirinya positif atau negatif, kalau dia positif harus isolasi mandiri, oleh karenanya lakukan dengan hati-hati dan bertahap," ujar Budi,
Menhub Budi pun bersama Dirjen Hub Udara Novie Riyanto dan Dirut Angkasa Pura II Awaluddin meninjau langsung pemeriksaan dengan GeNose ini. Menurut Budi, penerapan pemeriksaan dengan GeNose pun akan dilakukan di Bandara Soekarno Hatta kemudian.
"Kalau nanti ke Soekarno-Hatta, setelah (bandara) yang lain mampu dikelola dengan baik," ujar Budi.
"Hari ini saya juga menyaksikan vaksinasi kepada lansia dan beberapa pelaku-pelaku transportasi yang memang mendapatkan prioritas dari pemerintah, dengan dilakukan ini, kepercayaan diri kita meningkat khususnya bagi teman-teman di sektor transportasi, walau setelah divaksin bukan berarti anda imun atau kebal, tetap memakai masker, 3M tetap dilakukan," ucap Budi menambahkan.
Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara R Iwan Winaya Mahdar mengatakan, pihaknya menyediakan empat mesin pemeriksaan GeNose. Tiga mesin digunakan untuk pelayanan dan satu mesin lainnya disiapkan sebagai cadangan.
"Satu mesin bisa melayani per satu jamnya itu 10 penumpang, sehingga tiga mesin bisa 30 penumpang. Operasional kami sementara 9 jam per hari, jadi kita bisa melayani 270 penumpang," katanya.
"GeNose merupakan salah satu pilihan bagi penumpang untuk membawa dokumen kesehatan, di Husein juga tersedia rapid antigen dan PCR," katanya.
Iwan mengatakan, sebelum resmi diberlakukan, uji coba pemeriksaan GeNose telah dilakukan pada 22 Maret hingga 26 Maret lalu. "Tidak ada kendala, alhamdulillah lancar," katanya.
Penumpang dibebankan biaya Rp 40 ribu untuk pemeriksaanGeNose ini, waktu tunggu calon penumpang pun dari sejak pendaftaran hingga keluar hasil tes kurang lebih 10 menit. "Satu hari 270 penumpang yang bisa kita layaniGeNose, karena diHusein, pada Februari trafik tertinggi pelaku perjalanan dari Bandung itu 800 - 900 orang, artinya 20 persen bisa menggunakan layananGeNose," katanya.
2 Pria Ditangkap Terkait Kematian Wanita Pirang di Karawang
Polisi menangkap dua pria berkaitan kasus kematian Diah Widiarti (29). Jasad wanita pirang itu ditemukan di depan rumah kosong, Jalan Raden Rubaya, Kabupaten Karawang, Senin (15/3).
Dua pria yang diringkus polisi itu inisial TA (28) dan MKA (57). "Jadi, pada 25 Maret, atas hasil penyidikan, kami berhasil menangkap dua pelaku inisial TA dan MKA. Satu pelaku, inisial TA, kami tangkap di Gedebage, Kota Bandung," kata Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra, Kamis (1/4/2021).
TA bekerja sebagai sopir pengantar ayam. Sedangkan MKA merupakan rekan kerja TA. Keduanya berdomisili di Karawang.
Menurut Rama, korban dan TA ini berteman. TA selaku tokoh utama dalam pembuangan jasad korban, hubungannya adalah teman," kata Rama.
Sebelumnya, mayat wanita berambut pirang yang terkapar tak bernyawa di tepi jalan menggegerkan warga KampungBuher, KabupatenKarawang. Hidungnya berdarah. JasadDiahWidiarti diketahui pertama kali oleh warga yang melintas Jalan RadenRubaya, Senin (15/3), pukul 06.00 WIB.
Aksi Brutal Pria Bacok dan Bakar Rumah Warga di Pangandaran
Karim (52) berulah. Lelaki tersebut membacok lima orang tetangganya. Salah satu korban masih bocah. Pelaku pun nekat membakar empat rumah warga setempat di Kabupaten Pangandaran.
Polisi tak diam. Karim ditembak polisi di tengah kepanikan suasana kebakaran.
Petugas menembak mati pelaku yang bersembunyi di atap rumah. "Tersangka terpaksa dilumpuhkan karena tidak mengindahkan tiga kali tembakan peringatan yang kami berikan," kata Kapolsek Pangandaran Kompol Suyadhi, Rabu (31/3).
Belum diketahui pasti apa pemicunya. Menghunus sebilah golok tajam, dia menyerang 5 orang yang berada di sekitar rumahnya. Semua korban terkapar bersimbah darah, sehingga harus mendapat perawatan intensif di RSUD Pandega Pangandaran.
Kebrutalan pria ber-KTP Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, itu berlanjut dengan membakar rumahnya, hingga menyebabkan empat rumah-kios di blok A Pasar Wisata ludes terbakar.
Kelima korban kini menjalani perawatan intensif di RSUD Pangandaran. Sebanyak empat rumah di blok A Pasar Wisata Pangandaran hangus terbakar akibat aksi brutal pelaku.
"Pelaku membacok lima orang tetangga. Saat warga mendekatinya, kemudian pelaku membakar rumah. Pelaku memang sengaja membakar kasur, diduga hendak bunuh diri," ujar Suyadhi.
.
Aparat masih menyelidiki perkara ini. Termasuk mengungkap motif dibalik aksi nekat pelaku.
Polisi mengamankan seorang perempuan setengah baya yang diduga istri Karim. Perempuan itu dibawa ke Mapolsek Pangandaran.
"Langkah selanjutnya kami juga sudah mengamankan keluarga pelaku yaitu istrinya agar terhindar dari amuk massa yang dendam dengan aksi pelaku," kata Kapolres Ciamis AKBP Hendria Lesmana.
Dia juga membenarkan bahwa kondisi istri pelaku sulit diajak berkomunikasi dengan benar. "Pelaku punya istri tapi mengalami gangguan jiwa, tak bisa dimintai keterangan," ujar Hendria.