Bandung Peringkat 28 Smart City Dunia, Ungguli Dubai-Los Angeles

ADVERTISEMENT

Bandung Peringkat 28 Smart City Dunia, Ungguli Dubai-Los Angeles

Wisma Putra - detikNews
Kamis, 01 Apr 2021 14:14 WIB
Kota Bandung masuk 50 besar smart city di dunia
Wali Kota Bandung Oded M Danial (Foto: Humas Pemkot Bandung)
Bandung -

Pemkot Bandung menorehkan prestasi dengan masuk jajaran 50 pemerintahan kota pintar atau smart city di dunia. Penilaian tersebut berdasarkan hasil studi dari Eden Strategy Institute, sebuah firma konsultan strategi yang berkantor di Singapura.

Top 50 Smart City Government rankings tersebut dirilis oleh Eden Strategy Institute, Rabu, (31/3/2021) kemarin. Kota Bandung menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang masuk dalam jajaran 50 besar dan menempati peringkat 28. Diapit oleh Kota Oslo Swedia (peringkat 27) dan Kota Hangzhou Cina (peringkat 29).

Kota Bandung mengungguli sejumlah kota besar dunia seperti Adelaide Australia (peringkat 31), Boston Amerika Serikat (peringkat 32), Dubai Uni Emirat Arab (peringkat 34), Frankfurt Jerman (peringkat 38) dan bahkan Los Angeles Amerika Serikat (peringkat 40).

Dikutip dari rilis Humas Pemkot Bandung, Eden Strategy Institute adalah sebuah firma yang mengkhususkan diri dalam inovasi sistem bisnis berkelanjutan. Firma ini berkedudukan di Singapura, khususnya dalam pengembangan kota pintar yang menekankan pada peran pemerintah kota sebagai pendorong utama pengembangan konsep smart city.

Dalam studi ini menjelaskan pentingnya strategi, kepemimpinan, fokus SDM, kebijakan, ekosistem, insentif dan bakat dalam menentukan keberhasilan, juga efektivitas teknologi yang diterapkan di kota pintar.

"Peringkat teratas Pemerintah Kota Pintar tahun 2020 - 2021 dinilai mampu berkolaborasi dan bermitra dengan para pemangku kepentingan lain dari sektor publik dan swasta, menggunakan solusi dan data digital untuk memberikan layanan dan membuat keputusan dengan tetap mempertimbangkan implikasi pada inklusi dan kepercayaan warga," kata Managing Partner di Eden Strategy Institute Calvin Chu Yee Ming dalam rilis yang diterima Pemkot Bandung.

Eden Strategy Institute mengevaluasi dan menilai lebih dari 230 kota. Pemerintah kota juga diundang untuk menyampaikan informasi detail pendukung, laporan, dan hasil dari program pengembangan kota pintar di wilayahnya.

Wawancara lanjutan dilakukan dengan para pejabat di kota terpilih untuk memvalidasi fakta dan mempelajari lebih dalam terkait tantangan, kendala, dan inovasi yang dilakukan untuk menjadikan kota mereka sebagai Kota Pintar.

Studi Eden Strategy Institut tahun 2020-2021 ini juga menyoroti kota-kota pintar di beberapa kawasan yang sedang berkembang namun tidak masuk dalam peringkat 50 teratas.

"Kami juga ingin mendorong kota-kota lainnya di dunia di berbagai kawasan agar secepatnya meluncurkan inisiatif kota pintar yang unik dan kreatif, meskipun mereka tidak termasuk dalam Top 50," ungkapnya.

Singapura muncul di peringkat teratas bersama Seoul, London, Barcelona, dan Helsinki. Kota-kota ini tidak hanya maju dalam hal teknologi yang diadopsi di seluruh kota, tetapi juga dalam upaya pemerintahnya untuk membawa penduduk kota dalam perjalanan digitalisasinya.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, penghargaan ini merupakan indikator atas komitmen Pemkot Bandung dalam meuwujudkan konsep 'smart city' dan sudah berada dalam jalur yang tepat dan bisa menjadi motivasi agar konsistensi upaya ini bisa terjaga dan bahkan terus ditingkatkan.

"Terlebih dalam penghargaan yang diraih ini, Pemkot Bandung dapat dikatakan berada dalam kumpulan kota-kota besar dunia lainnya, seperti Seoul, London, Barcelona, Helsinki, yang dikenal sebagai kota-kota sudah sangat mau dan mapan dalam pengembangan kota pintar," ucapnya.

Menurutnya, implementasi konsep smart city tetap menjadi bagian penting sebagai salah satu motor pembangunan di Kota Bandung. Khususnya dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Oded menambahkan, konsep smart city juga diaplikasikan secara maksimal oleh Pemkot Bandung dalam rangka menangani pandemi COVID-19. Termasuk upaya pemulihan ekonomi yang saat ini tengah gencar dilakukan.

"Implementasi smart city ini akan terus saya dorong, meski pun saat ini kita tengah konsen menangani pandemi COVID-19. Namun, justru akan kita optimalkan konsep smart city ini dalam rangka penanganan termasuk mengatasi dampak dari pandemi ini," ujarnya.

Saat ini, hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Bandung sudah memanfaatkan kanal digital dalam memberikan layanannya. Baik itu layanan dari laman web ataupun melalui aplikasi yang tersedia lewat telepon seluler.

Sebagai contohnya, layanan dasar kependudukan dan pencatatan sipil di Kota Bandung bisa diakses secara daring melalui aplikasi digital.

Begitupun dengan layanan perizinan di Kota Bandung yang sudah menerapkan system Online Single Submission (OSS).

Guna menopang layanan tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung Yayan Ahmad Brilyana berujar, Pemkot Bandung terus fokus berupaya memberikan jangkauan akses internet hingga ke tengah masyarakat di ruang lingkup terkecil.

"Melalui program internet RW, diharapkan seluruh warga hingga tingkat RW di Kota Bandung, terkoneksi dengan internet, dan dapat memanfaatkan kehadiran internet untuk mendukung beragam aktifitas keseharian mereka secara positif," kata Yayan.

Tonton juga Video: Kreativitas Kakek di Bandung Sulap Kaleng Bekas Jadi Mainan

[Gambas:Video 20detik]



(wip/mud)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT