Suara Tokoh di Jabar Kecam Bom Bunuh Diri Makassar

Round-Up

Suara Tokoh di Jabar Kecam Bom Bunuh Diri Makassar

Wisma Putra - detikNews
Senin, 29 Mar 2021 07:59 WIB
Polisi memeriksa area sekitar ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Pemeriksaan dilakukan untuk kumpulkan informasi terkait insiden tersebut
Polisi memeriksa area sekitar ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. Pemeriksaan dilakukan untuk kumpulkan informasi terkait insiden tersebut. (Foto: ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)
Bandung -

Insiden bom bunuh diri yang terjadi di Gerbang Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) kemarin, mendapatkan kecaman dari sejumlah tokoh di Jawa Barat.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengutuk keras aksi terorisme tersebut. "Saya sangat mengutuk keras. Apalagi dilakukan di rumah ibadah ya. Terhadap gereja di Makassar. Saya juga sangat prihatin ya di saat saat kita lagi susah ngurusin COVID-19, masih ada tindakan-tindakan kriminal terorisme yang menyertai keseharian kita yang sudah cukup sulit," kata Kang Emil.

Berkaca dari aksi bomber di Makassar, Emil meminta Polda Jabar agar mengetatkan pengawasan. Dia berharap kejadian terorisme itu tidak terjadi di Jabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu saya sudah mengkoordinasikan kepada pihak-pihak keamanan yang berwenang khususnya pak Kapolda, untuk meningkatkan kewaspadaan di Jabar jangan sampai ada kejadian yang tidak terantisipasi seperti hal yang tersebut di Jabar," ujar Emil.

Kecaman yang sama datang dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jabar. Ketua FKUB Jabar Rafani Achyar mengatakan aksi bom bunuh diri itu sangat merusak kesatuan dan persatuan NKRI.

ADVERTISEMENT

"Tindakan tersebut sangat mencederai rasa kemanusiaan seluruh bangsa Indonesia dan dapat merusak upaya kerukunan antar umat beragama yang terus digalakkan oleh pemerintah dan masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom.

"Di tengah masih berlangsungnya ancaman COVID-19, tentu saja tindakan seperti ini dapat menambah penderitaan terutama para keluarga korban dan bisa memunculkan tekanan psikis dalam bentuk terganggunya rasa aman, rasa tentram hubungan antar umat beragama," tutur Rafani.

FKUB Jabar berharap, semoga kepolisian dapat segera mengungkap motif pelaku dan menangkap aktor aktor intelektual dibalik peristiwa tersebut.

"Kepada seluruh masyarakat kami juga menghimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh berita-berita medsos yang tidak jelas kebenarannya, juga tidak ikut membangun opini yang hanya berdasar asumsi pribadi yang malah dapat memperkeruh suasana," kata Rafani.

Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei mengimbau warga Jabar agar tenang dan mempercayakan kejadian ini kepada pihak kepolisian. "Imbauan kepada masyarakat Jabar untuk tetap tenang dan waspada sehubungan terjadi aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Sulawesi Selatan, kasus tersebut sudah ditangani Polri, oleh sebab itu sekali lagi kami imbau masyarakat tetap waspada jangan terbawa berita yang bisa mengganggu keselamatan," ujarnya.

"MUI juga mengutuk kasus bom bunuh diri di Gerejareja Katedral Sulawesi Selatan tersebut," ucap Rachmat.

Halaman 2 dari 2
(wip/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads