Angka kasus kematian karena terpapar COVID-19 di Jawa Barat telah menembus angka 3.025 kasus. Berdasarkan data yang ditampilkan laman Pikobar, pada Jumat (26/3/2021) pukul 10.30 WIB, terjadi penambahan kasus sebanyak 12 kasus kematian.
Kendati begitu, angka kematian di Jabar hanya menyumbang 7,5% dari angka total kematian secara nasional yang mencapai 40.081 kasus secara akumulatif.
Sementara itu untuk kasus kematian pasien yang berstatus probable atau diduga terpapar COVID-19 mencapai 1.398 kasus dari total 3.880 orang yang berstatus probable. Saat in terdapat 175 orang probable yang menjalani isolasi atau dirawat dan 2.307 lainnya telah selesai atau sembuh isolasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan kelompok umur, paling banyak kasus orang yang meninggal karena COVID-19 di Jabar berusia 50-59 tahun untuk laki-laki (378 kematian) dan perempuan (268 kematian).
Kelompok umur penyumbang kematian kedua berasal dari rentang usia 60-69 tahun, dengan catatan 287 kematian untuk laki-laki dan 249 kematian untuk perempuan.
Kematian ini juga tidak hanya menimpa kalangan lansia, tetapi juga anak bayi yang berumur kurang dari satu tahun. Tercatat ada 3 bayi laki-laki dan 4 bayi perempuan yang meninggal karena COVID-19.
Sekda Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, kasus aktif di Jabar cenderung menurun, termasuk kasus kematian harian perharinya.
"Kasus aktif di Jabar cenderung menurun, sekarang menurun di 11,37 persen, tingkat kesembuhan meningkat 87,7%, kematian di 1,24%. Artinya bahwa Jabar di bawah rata-rata angka nasional," ujar Setiawan di Gedung Sate, Kamis (25/3/2021).
Simak juga video 'Perihal Vaksinasi COVID-19 yang Aman untuk Anak-anak':