Desa-desa di wilayah Kabupaten Bandung Barat mengusulkan anggaran pembangunan desa. Total usulan dari Desa di Bandung Barat mencapai Rp 34,5 miliar yang diajukan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi Sumber Daya Alam (SDA) Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Bandung Barat Tajudin mengatakan anggaran itu dialokasikan bagi pemulihan ekonomi usai pandemi COVID-19.
"Anggaran itu usulan semua desa se-Bandung Barat, di mana dari desa di 16 kecamatan rata-rata mengusulkan anggaran pembangunan tahun 2022 antara Rp 1,5 miliar sampai Rp 2 miliar. Tapi variatif juga, ada yang di bawah itu tergantung desa," kata Tajudin saat dihubungi, Kamis (25/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggaran tersebut sesuai hasil usulan dari desa yang dibahas dalam Musrenbang tingkat kecamatan. Untuk usulan paling besar dari Kecamatan Lembang, Saguling, dan Cipeundeuy.
"Lembang, Saguling, dan Cipeundeuy yang paling besar. Kalau yang terkecil itu usulan dari Kecamatan Parongpong. Ya itu tadi yang paling besar sampai Rp 2 miliar," terangnya.
Tajudin menyebutkan pengalokasian anggaran tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa serta tergantung Indeks Pembangunan Manusia (IPM), jumlah penduduk, luas wilayah, dan variabel lainnya.
"Besaran usulan variatif, antara satu desa dengan yang lain berbeda-beda bergantung kepada kebutuhan dan program yang akan dilakukan," sebutnya.
Saat ini semua usulan, tersebut sedang dimatangkan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masing-masing. Tahapan selanjutnya, ajuan dari SKPD divalidasi di Bapelitbangda, kemudian diajukan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
"Usulan-usulan dari desa itu, bisa dimonitor di SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah). Karena sistem pengajuan anggaran sekarang seperti itu," pungkasnya.
(mso/mso)