Bupati Majalengka Karna Sobahi memastikan daerahnya tidak membutuhkan pasokan beras dari luar negeri atau impor. Sebab saat ini Majalengka memiliki stok beras mencukupi hingga beberapa bulan mendatang.
"Saya sebagai bupati belum tertarik menghadirkan beras dari luar, mengingat kita (Majalengka) masih cukup stok berasnya," kata Karna kepada detikcom, Rabu (24/3/2021).
Karna khawatir bila Kementerian Perdagangan tetap melakukan impor, harga beras di petani lokal menjadi anjlok. Bahkan, kata dia, meski impor beras itu baru wacana ternyata saat ini harga gabah petani sudah mulai turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila impor beras tersebut tetap dilakukan, menurut dia, beras dari luar negeri itu seharusnya diberikan kepada daerah yang bukan penghasil beras atau daerah yang kekurangan stok beras. "Saya khawatir harga beras anjlok kalau impor diterima. Kita manfaatkan dulu beras dari petani lokal, makanya saya kurang tertarik soal impor beras itu. Biar berikan saja (beras impor) kepada daerah yang kurang beras," ucap Karna.
Tercukupinya stok beras untuk beberapa bulan ke depan, menurut Karna, disebabkan oleh meningkatnya masa tanam petani akibat kemarau basah. Terlebih saat ini sebagian besar petani di Majalengka tengah bersiap memasuki musim panen.
"Majalengka sudah cukup ditambah musim panen ini dengan adanya kemarau basah rakyat bisa menanam berkali-kali lipat. Saya khawatirkan ketika musim panen harga itu anjlok, ketika musim tidak panen harga beras justru naik. Ini yang jadi persoalan," ujarnya.
Baca juga: Segini Nilai Impor Beras RI Tiap Tahun |
Karna melalui Dinas Pertanian meminta kepada ASN di Kabupaten Majalengka untuk menggunakan beras yang berasal dari petani lokal. Selain itu, dia mendorong Bulog untuk bisa membeli beras petani lokal dengan harga yang sesuai standar dan menjualnya ke masyarakat dengan harga standar.
"Makanya kita akan minta Bulog untuk membeli beras petani dengan harga yang standar, juga dijual dengan harga yang standar. Saya juga dapat laporan dari Kepala Dinas Pertanian agar ASN menggunakan beras produksi lokal petani Majalengka," kata Karna.
(bbn/bbn)