.webp)
Fenomena matahari cincin terlihat dari langit Bandung Raya pada Senin (22/3/2021) sekitar pukul 11.00 WIB. Terlihat sisi luar matahari dikelilingi oleh ilusi optis sehingga terlihat menyerupai cincin atau halo (lingkaran).
"Saya kebetulan sedang berada di kawasan wisata di Lembang, saya baru pertama kali melihat fenomena ini, memang cukup aneh sih biasanya kan pelangi itu muncul itu muncul setelah hujan, tapi ini saat matahari sedang terik-teriknya," ujar salah seorang warga, Bayu Rohman (32) saat dihubungi detikcom.
"Masyaallah memang aneh juga sih, bagus dilihatnya," kata Bayu melanjutkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Gedebage, Kota Bandung, Sudrajat (29), menyaksikan fenomena yang sama. Menurutnya, fenomena yang sama juga pernah terjadi tahun lalu, sekitar April.
"Saya tidak tahu ya apa, apa mungkin pertanda bakal masuk musim kemarau, masih menunggu penjelasan dari ahli," ujar Sudrajat.
Anita (25) warga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), juga melihat fenomena matahari cincin tersebut. "Terlihat jelas tadi sekitar jam 11.45 WIB, cuaca di sini lagi panas-panasnya, semalam juga hujan tapi gerimis saja," kata Anita.
Sebelumny,a fenomena ini pernah dijelaskan oleh Peneliti dari Observatorium Bosscha Yatny Yulianty. Ia mengatakan fenomena matahari bercincin atau halo itu terjadi karena pembiasan sinar matahari.
"Fenomena ini merupakan fenomena yang biasa terjadi, bisa terjadi juga pada bulan atau sumber cahaya lain seperti lampu artifisial," kata Yatny saat dihubungi detikcom.
Menurutnya, fenomena halo ini tidak terjadi secara periodik. Kejadian ini terjadi ketika cahaya matahari atau bulan mengalami refleksi dan pembiasan oleh kristal es yang terbentuk di lapisan awan pada ketinggian tertentu. "Biasanya di ketinggian awan cirrus, jadi dibutuhkan kondisi yang pas saja sehingga bisa menimbulkan fenomena tersebut," ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi pada ketinggian 5 hingga 10 kilometer atau 3 sampai enam mil di lapisan troposfer.
