.webp)
Bonsai kelapa atau kitri yang dibuat Inding mulai dari bentuk binatang ayam, naga, monyet, burung, lebah hingga laba-laba. Ini sangat cocok untuk koleksi hiasan halaman rumah agar lebih indah dan menarik.
Awalnya Inding hanya seorang teknisi AC, tapi gegara pandemi orderan servis AC pun sepi hingga akhirnya menganggur. Ia kemudian mencari inspirasi di internet dan bonsai kelapa sedang ramai.
"Karena sepi orderan jadi saya tertarik untuk mencoba membuat kerajinan bonsai kelapa. Tapi umumnya kan hanya kitri saja, saya berpikir bagaimana agar lebih menarik. Maka saya mencoba membentuknya menjadi berbagai binatang," ujar Inding saat ditemui di tempat produksinya, Dusun Ciwahangan, Desa Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Minggu (21/3/2021).
Inding membuat kerajinan bonsai kelapa bentuk binatang ini secara otodidak. Dari mulai melihat internet YouTube hingga berkonsultasi dengan pemahat kayu dan lainnya.
"Jadi sejak awal pandemi sampai sekarang saya mulai menggeluti kerajinan bonsai kelapa ini. Karena memang hanya dari kelapa saja bisa menguntungkan yang cukup besar," katanya.
Dalam membuat bonsai kelapa, Inding menggunakan kelapa yang sudah jatuh dari pohon dengan persediaan cukup banyak. Mengingat di wilayahnya banyak pohon kelapa.
"Proses pembuatan memang cukup lama dari awal membuat kitri sampai dibentuk butuh beberapa bulan. Terutama saat mencoba menumbuhkan kitri sampai berakar dan pengkerdilan bisa sampai 3 bulan. Setelah itu baru proses pembentukan karakter hewan," tuturnya.
 Pria Ciamis belajar bikin kerajinan bonsai kelapa dari internet Foto: Dadang Hermansyah |
Inding mematok harga untuk hasil kerajinannya Rp 200 - Rp 500 ribu. Hal ini disesuaikan dengan tingkat kesulitan dalam proses pembuatan karakter hewan. Semakin rumit maka harga akan semakin mahal. Meski baru merintis usahanya, namun peminatnya sudah ada terutama saat diunggah di media sosial.
"Memang ada tingkat kesulitannya, ini kan terbuat dari serabut kelapa cukup susah dibentuknya jadi perlu ketekunan dalam merawat sampai bisa dibentuk," katanya.
Simak juga 'Krisis Identitas dan Seni Perajin Batik':
(mud/mud)
