Kampung Sukasirna, Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi tidak hanya tertinggal dalam soal jaringan listrik dan infrastruktur.
Mereka juga kerap dihantui kurangnya pasokan air bersih ketika musim kemarau tiba. Mereka kemudian menyiasati dengan membuat sumur resapan dan kolam tadah hujan karena jarak mata air terdekat sejauh 30 menit berjalan kaki.
"Kalau air bersih ada, hanya kalau musim kemarau agak susah dan harus ke kali atau sungai dan jaraknya jalan kaki sekitar jalan kaki 30 menit pulang dan pergi, sampai lokasi juga harus antri kadang sampai 1 jam untuk mendapatkan air,," kata Yandi (30) warga setempat kepada detikcom, Kamis (18/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayoritas penduduk yang tinggal di Kampung Sukasirna diketahui merupakan warga relokasi pasca banjir di Cibelut pada tahun 1984. Posisi kampung tersebut berada cukup jauh dan jalannya pun cukup ekstrim, karena masih berupa tanah merah.
"Ke lokasi kami itu infrastruktur kurang baik. Kalau musim hujan harus jalan kaki dari kampung terdekat. Kemarin juga ada (rombongan relawan) ke sini harus jalan kaki dari kedusunan Cibelut," tuturnya.
"Kami sangat membutuhkan pipanisasi untuk mengalirkan air, kemudian water torent. Selain itu disini juga memerlukan fasilitas MCK," imbuh Yandi.
Dihubungi terpisah, Andri Kurniawan, Ketua Yayasan Sehati Gerak Bersama mengatakan di kampung tersebut hanya ada 18 rumah. Pendidikan rata-rata warganya hanya sampai SD.
"Pendidikan anak rata-rata SD jarang SMP hal itu karena akses susah, sakolah paling dekat ke daerah Caringin perjalan sekitar 1 jam jalan kaki. Akses ke lokasi bisa lewat Kampung Seulaerih, menggunakan motor 30 menit lalu jalan kami kurang lebih 2 kilometer melewati pesawahan, hutan dan bukit," kata Andri.
Andri memastikan pihaknya akan segera memberikan bantuan kepada warga khsususnya soal pipanisasi dan MCK. "Kami bersama rekan-rekan relawan lainnya Insya Allah akan memberikan bantuan yang dibutuhkan warga disana," tandas Andri.
Attachments area
Tonton juga Video: Progres TNI Membangun Daerah Tertinggal di Sukabumi