Kabar gugatan cerai pendakwah kondang Abdullah Gymnastiar dengan istrinya, Ninih Mutmainah mengejutkan publik. Pasalnya, ustaz yang akrab disapa Aa Gym itu telah kembali rujuk dengan istrinya.
Sementara itu, pria misterius mencoreti markas DPC Demokrat Kota Bandung dengan tulisan 'Partai Politik Pembohong' dan seorang bocah menjadi viral karena cara berjualan permennya yang unik.
Apa saja yang terjadi di Jabar Hari Ini? berikut ulasannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heboh Video Mesum Sejoli di Bogor
Beredar video mesum pasangan dilakukan di sebuah hotel di Bogor. Video tersebut dibuat bak film porno.
Dalam video sebagaimana dilihat detikcom pada Rabu (17/3/2021), awalnya menunjukkan suasana lobi hotel dengan perempuan berbaju biru muda terlihat sedang berdiri di meja resepsionis. Video kemudian berlanjut ke dalam sebuah kamar.
Di dalam sebuah kamar itu, si perempuan langsung membuka pakaian dan langsung melakukan adegan intim dengan si perekam.
Dalam video tersebut terekam beberapa adegan 'ranjang' dilakukan oleh pasangan tersebut. Mereka melakukan adegan susila itu di atas sebuah kursi. Video itu berdurasi 3 menit 18 detik.
Terkait video tersebut, polisi dalam hal ini Polda Jawa Barat sudah memonitor. Polisi tengah mengecek kebenaran video itu.
"Kita akan cek," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Erdi A Chaniago saat dikonfirmasi.
Dia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan unit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar terkait munculnya video tersebut.
"Kita akan koordinasi dengan Ditreskrimsus," kata dia.
Markas Demokrat Dicoreti Pelaku Vandalisme
Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kota Bandung menjadi sasaran vandalisme pada Senin (15/3/2021) dini hari. Terlihat coretan bertuliskan 'Partai Politik Pembohong' terpampang di pagar depan kantor yang dominan berwarna biru itu.
Wakil Ketua I DPC Demokrat Bandung FX Grindo Widoyo mengatakan, kejadian ini baru pertama kali menimpa kantor yang berdiri sejak tahun 2007 itu. Saat ini coretan tersebut belum dihapus dan masih ditutupi oleh spanduk oleh pengurus DPC.
"Sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti ini, jelas tulisannya Partai Politik Pembohong," kata Grindo saat ditemui detikcom, Rabu (17/3/2021).
"Minggu malam saya posisi ada di sini, tapi tak terbayangkan pada Senin dini hari ada kejadian seperti ini. Memang setiap hari ada yang piket, tapi tahu-tahu ada kejadian seperti ini jam setengah satu malam, dilihat dari CCTV pagi-pagi ada tulisan seperti itu, sekarang masih ada belum kita hapus," tutur Grindo melanjutkan.
"Kita laporkan ke Polsek Antapani, intelnya langsung ke sini. Sore kita lapor ke Polrestabes karena DPC tingkatannya di kota. Dari Polrestabes langsung datang ke sini, Inafis dan sampai CCTV tetangga dilihat, terlihat waktu kejadiannya," ucap Grindo.
Dari pantauan CCTV dari rumah yang berada di sebelah Kantor DPC, terlihat ada seseorang yang membawa spray aerosol dengan mengenakan baju tudung yang menutupi kepala. Terlihat orang tak dikenal itu memarkirkan kendaraannya di minimarket.
"Parkir motornya di mini market, tapi sayangnya CCTV minimarket tidak nyala. Kita tidak tahu persis identitas motornya," katanya.
"Kalau kita tidak lapor, besok ada kejadian yang lebih dari ini. Nanti kita disalahkan. Belum tahu sampai sekarang siapapelakunya, tindak lanjutnya kita laporkan, ini tingkat kota BandungDPC, diganggu dengan tulisan seperti itu. Kita tidak berkenan," ucapGrindo.
Lihat juga Video: Kilas Balik Pernikahan Aa Gym Sebelum Gugat Cerai Teh Ninih
Aa Gym Gugat Cerai Teh Ninih
KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menggugat cerai istrinya Ninih Muthmainah alias Teh Ninih. Gugatan terhadap Teh Ninih oleh Aa Gym ini merupakan yang kedua kalinya.
Perceraian pertama terjadi pada tahun 2011. Kala itu tengah santer isu poligami yang dilakukan dai kondang tersebut. Gugatan itupun dikabulkan majelis hakim Pengadilan Agama Bandung.
"2011 pernah cerai juga di sini dan dikabulkan oleh majelis," kata Yoki M Sulaiman kuasa hukum Aa Gym di Pengadilan Agama Bandung, Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung, Rabu (17/3/2021).
Yoki mengatakan pada tahun 2013, Aa Gym dan Teh Ninih kembali rujuk. Keduanya rujuk usai ada penetapan soal poligami.
"Kemudian tapi 2013, Aa dengan penetapan poligami pada saat di pengadilan Tigaraksa kemudian bersatu lagi," tuturnya.
Namun belakangan hubungan rumah tangga pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid itu kembali goyang. Aa Gym pun mengajukan gugatan cerai talak ke Pengadilan Agama Bandung lagi untuk kedua kalinya. Gugatan cerai talak itu dilayangkan beberapa waktu lalu atau pada 3 Maret 2021.
"Jadi hari ini kita sudah mengajukan permohonan cerai talak yang mengajukan adalah Aa mengajukan permohonan. Yang menceraikan Aa Gym," ujar dia.
Di perceraian pertama, Teh Ninih menggugat cerai Aa Gym. Kala itu Aa Gym menikahi seorang janda tiga orang anak yakni Alfarini Eridani.
Cerai untuk kedua kalinya saat ini, Aa Gym dan Teh Ninih disebut masih tinggal bersama di kediaman mereka di kawasan Pesantren Daarut Tauhid, Gegerkalong, Bandung.
Perceraian kali ini disebut disebabkan karena ada faktor tak ada lagi kecocokan di antara keduanya.
"Kalau alasandetailnya kan kita nggak bisajelasin karenasidangnya sidang tertutup ya, tapi secara global sudah tidak ada kecocokan lagilah dengan pasangan itu," ujar Yoko MSulaiman, kuasa hukum Aa Gym
S3 Marketing, Bocah Penjual Permen di Bandung Viral
Seorang bocah perempuan penjual permen sambil menggombali pembelinya viral di media sosial. Aksi bocah tersebut diibaratkan S3 marketing.
Dari hasil penelusuran detikcom di lapangan, Rabu (17/3/2021) bocah tersebut kerap berjualan di kawasan Jalan Mohammad Toha hingga Cibaduyut, Kota Bandung.
Bocah perempuan itu kerap menjajakan dagangannya kepada pengunjung kafe atau restoran di kawasan tersebut. Selain itu, bocah tersebut kerap menjajakan dagangannya ke sejumlah komplek perumahan yang ada di Cibaduyut.
Detikcom berhasil menemui bocah perempuan penjual permen tersebut. Ia bernama Chatrina Abrida Sidabutar yang berusia 9 tahun dan tinggal bersama ibunya Idah Masidah (38) di rumahnya yang berada di kawasan Jalan Mohammad Toha, Kota Bandung.
Etin membenarkan, saat detikcom memperlihatkan video berdurasi 38 detik saat Etin berjulan permen di kawasan Komplek Singgasana Cibaduyut.
"Betul, itu aku," kata Etin.
Saat disinggung, dari mana Etin bisa berjualan dengan gaya bak seperti sales profesional, Etin menyebut ia tidak belajar dari siapa-siapa, hanya berkreasi agar permen yang dijualnya bisa laku.
Bahkan Etin juga menyebut, ia tak pernah belajar darimanapun, sekalipun itu YouTube.
"Kreasi sendiri, enggak lihat YouTube," ujar Etin.
Etin yang saat ini duduk di kelas 3 SD di SDN Pasawahan, mengaku sudah berjualan sejak kelas 1 SD, ia mengaku berjulan permen ingin membantu ibunya, karena Etin saat ini sudah tidak memiliki ayah.
Ia kerap berjualan sejauh 3-5 kilometer, berjualan sendiri naik sepeda atau diantar oleh ibunya.
"Paling jauh dari Mekarwangi sampai Cibaduyut, dari rumah sampai ke Cibaduyut luar sampai Lewipanjang. Kalau disitu sepi, ke Inhoftank, keliling komplek," paparnya.
Sekedar informasi,Etin berjualan ataskemauannya sendiri karena melihat ibunya berjualan yang membuka warung kecil-kecilan di rumahnya. Selain itu, ibunya IdahMasidah merupakan korban PHK karena pabrik tekstil tempat Idah bekerja yang ada di kawasanDayeuhkolot, Kabupaten Bandung bangkrut.
KPK Marathon Geledah Kantor Dinas di Bandung Barat
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di lingkungan Kantor Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Penggeledahan dilakukan untuk mencari bukti dugaan korupsi pengadaan barang tanggap darurat COVID-19 yang dilakukan Dinsos Bandung Barat pada 2020 lalu.
Berdasarkan pantauan, sejumlah petugas KPK dengan pengawalan kepolisian tiba di Gedung B pada Rabu (17/3/2021) pukul 09.00 WIB. Sasaran penggeledahan kali ini yakni ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bandung Barat.
Tak cuma ruangan saja, petugas KPK juga menggeledah kendaraan roda empat yang digunakan Kepala Dinas PUPR Bandung Barat Adang Rachmat Syafaat dengan nomor polisi D 1566 U.
Plt Juru bicara KPK Ali Fikri menyampaikan pihaknya tengah melakukan pengumpulan barang bukti berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi (TPK) pengadaan barang tanggap darurat bencana pandemi COVID-19 pada Dinas Sosial Pemda Bandung Barat tahun 2020.
Kasus tersebut masuk tahapan penyidikan lantaran alat bukti yang terkumpul dinilai sudah cukup. Namun hingga saat ini KPK belum juga mengumumkan secara resmi siapa saja nama tersangka dalam dugaan kasus korupsi tersebut
"Uraian lengkap dari kasus ini dan pihak-pihak yang ditetapkan sebagai tersangka belum dapat kami sampaikan kepada publik secara terbuka. Pengumuman tersangka akan disampaikan saat tim penyidik KPK telah melakukan upaya paksa penangkapan atau penahanan para tersangka telah dilakukan," ujar Ali Fikri dalam keterangan tertulisnya.
Sebelumnya petugas KPK melakukan penggeledahan di rumah pribadi Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna di Jalan Murhadi, RT 03/02, Desa Lembang, Kecamatan Lembang, KBB, Selasa (16/3/2021).
Selain rumah pribadi petugas KPK juga mendatangi rumah lainnya yang merupakan milik anak Aa Umbara. Ruang kerja Bupati di Kantor Pemkab Bandung Barat tak luput dari sasaran pemeriksaan. Terakhir, petugas KPK menggeledah tempat pemotongan ayam milik rekanan bisnis Umbara di Jalan Jayagiri, Lembang.
Kepala Bagian Rumah Tangga Setda Bandung Barat Aa Wahya mengatakan petugas KPK secara khusus meminta kepada dirinya data terkait gaji dan biaya operasional Bupati Bandung Barat.
"Tadi kalau ke saya petugas KPK minta data gaji dan data BPO bupati serta wakil bupati," kata Aa Wahya.
Aa Wahya menceritakan saat proses penggeledahan seluruh ponsel milik pejabat di lingkungan Setda Bandung Barat dikumpulkan. Ia memastikan pihaknya koperatif dan mendukung proses hukum yang dilakukan oleh KPK.
"Kami juga harus mendukung tatkala petugas KPK meminta data. Bahkan kami diminta tidak meninggalkan gedung selama proses penggeledahan," tandasnya