Revitalisasi Alun-alun Kebumen, Kota Cirebon, Jawa Barat, menuai kritik. Sebab, desain alun-alun dianggap tak menonjolkan ciri khas Cirebon.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon Watid Sahriar mengatakan harusnya desain Alun-alun Kebumen bisa lebih bernuansa Cirebon. Ia menilai desain alun-alun tersebut terlalu sederhana.
"Desainnya kurang lokal. Muatan lokal yang khas Cirebon itu harusnya ada. Semisal corak mega mendung, kangkungan dan lainnya," kata Watid kepada detikcom di DPRD Kota Cirebon, Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (16/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Watid menilai nuansa lokal Cirebonan di Alun-alun Kebumen bisa menarik perhatian masyarakat, utamanya wisatawan yang ingin menikmati ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Cirebon. Terlebih lagi, posisi Alun-alun Kebumen sangat strategis, yakni berada di kawasan kota tua. Alun-alun Kebumen berdekatan dengan Gedung British America Tobacco (BAT), Bank Indonesia (BI) Cirebon, dan Pelabuhan Cirebon.
"Selain desain yang kurang lokal, di sana tidak ada toilet. Idealnya toilet harus ada. Air juga kurang bagus," kata Watid.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cirebon Syaroni mengaku akan mengakomodir masukan dari DPRD. "Ini kan tahap pertama. Pembangunan waktu 2020 dengan anggaran Rp 2,4 miliar," kata Syaroni.
"Tahap kedua nanti masih kita rencanakan. Sekarang kan masih refocusing. Anggaran sekitar Rp 1 miliaran untuk tahap dua. Untuk waktunya belum ya," kata Syaroni menambahkan.
(mso/mso)