.webp)
Kasus COVID-19 di Kabupaten Tasikmalaya kembali meningkat. Saat ini muncul klaster baru setelah ditemukannya sejumlah orang di ponpes dan SMK terpapar COVID-19.
Kabid Penanganan dan Penanggulangan Penyakit, Dinkes Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi menyebut ada puluhan santri di salah satu ponpes di Desa Mandalawangi, Kecamatan Salopa terpapar COVID-19.
"Iya betul ada, dari 23 santri yang diswab PCR ada 21 yang terpapar (Corona)," ucap Atang Sumardi saat dihubungi, Senin (15/03/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum diketahui pasti, penyebab santri terpapar COVID-19. Namun awalnya, hanya ada santri yang mengalami gejala demam tinggi dan hilang penciuman.
"Awalnya kita masih cari, dari mana santri itu bisa terpapar. Tapi yang jelas baru 21 santri yang positif, kini mereka lakukan isolasi di pesantren tentu dengan pengawasan kami," kata Atang.
"Kemungkinan akan bertambah. Kita akan terus pantau bagaimana kondisinya di pesantren itu," ucap Atang.
Sementara itu, Klaster Sekolah Kejuruan juga terjadi di Kota Tasikmalaya. Sebanyak 20 orang guru, staff tata usaha dan siswa terpapar COVID-19.
Paparan terjadi berawal dari seorang staff tata usaha yang sakit demam flu. Meski menderita sakit, staff tersebut terus berkantor serta ikuti kegiatan peresmian toko salah seorang guru. Alhasil, dari 60 kontak erat, 20 orang dinyatakan terpapar.
"Awalnya berasal dari staff tata usaha yang sakit tetap ke sekolah. Ada acara pembukaan toko juga yang dimiliki guru di sana. Ternyata yang sakit periksakan swab PCR maka didapatkan 60 kontak erat dan diswab lagi 20 positif termasuk siswa," kata Asep Hendra Hendriana, Kepala Bidang P2P Dinas kesehatan Kota Tasikmalaya.
Seluruh pasien yang terpapar jalani isolasi mandiri dan isolasi terpusat di beberapa tempat.
(mso/mso)
