Aksi Geng Motor Tewaskan 3 Orang, IPW: Polisi Harus Segera Antisipasi

Aksi Geng Motor Tewaskan 3 Orang, IPW: Polisi Harus Segera Antisipasi

Yudha Maulana - detikNews
Jumat, 12 Mar 2021 14:09 WIB
Aerial View of a traffic in Hanoi, Vietnam
Ilustrasi geng motor (Foto: iStock)
Bandung -

Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti fenomena geng motor yang marak muncul belakangan ini. Dalam kurung waktu dua pekan terakhir, setidaknya IPW mencatat ada tujuh peristiwa terkait geng motor yang menewaskan tiga orang tewas dan sejumlah orang lainnya, luka-luka termasuk anggota kepolisian yang kena bacokan.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, peristiwa pertama terjadi pada 28 Februari lalu di Jalan Sisingamangraja, Medan Amplas, Sumatera Utara pada Minggu (28/2) pada pukul 02.00 dini hari. Dalam kejadian itu, seorang remaja Muhammad Farhan Lubis (17) tewas dibantai.

Pada hari yang sama, geng motor Enjoi MBR 86 pun berulah, kali ini sasaran serangnya adalah anggota Polsek Metro Menteng Aiptu Dwi Handoko. Geng motor ini diklaim memiliki ratusan anggota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih hari yang sama, tukang parkir, Hendri menjadi korban pengeroyokan geng motor di Jalan Pasuketan Kota Cirebon, Jabar. Mereka juga memukuli orang orang yang memvideokan aksi brutal mereka," kata Neta dalam siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (12/3/2021).

Pada 1 Maret, bentrokan antara dua kelompok bermotor di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, Desa Nyalindung, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terjadi. Satu orang tewas dan satu unit sepeda motor terbakar dalam insiden ini.

ADVERTISEMENT

Enam hari kemudian, 7 Maret, polisi menciduk lima anggota geng motor yang membunuh seorang pemuda di Jalan Raya Kampung Buwek Jaya, Desa Sumber Jaya, Tambun Selatan, Bekasi.

"Pada 10 Maret, geng motor menyerang dan merusak kost-kostan di Kabupaten Cianjur, Jabar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tapi salah satu motor penghuni kosan rusak akibat dibanting dan ditendang para pelaku," kata Neta.

Sebelumnya, Polda Banten juga menangkap 10 dari 36 anggota geng motor All Star yang meresahkan warga Kota Serang Timur karena konvoi membawa senjata tajam.

"Aksi ini sempat mengejutkan warga karena massa konvoi sambil mengacung-acungkan aneka senjata tajam, mulai dari golok, pedang, hingga celurit, mengancam warga, dan memblokir jalanan.

"Sebanyak 10 orang ditahan dan dijadikan tersangka, yang lainnya diingatkan, jika berulah lagi akan ditahan.

Sikap tegas Polda Banten ini sepertinya patut dicontoh Polda Polda lain agar geng motor bisa terkendali dan tidak berbuat onar. Sikap jemput bola, antisipasi, dan deteksi dini bisa dilakukan bersama Polsek dan Polres, yang mendatangi rumah anak anak muda yang terindikasi sebagai anggota geng motor," kata Neta menjelaskan.

Menurutnya, pembiaran akan aksi geng motor ini harus segera disudahi oleh aparat kepolisian. "Polisi perlu jemput bola, terutama menjelang bulan Ramadhan, biasanya geng motor ini suka berulah dan harus diantisipasi," katanya.

Ia menyebut, keberadaan geng-geng motor ini tak hanya membuat onar tapi juga melakukan tindakan kriminal, seperti merampok mini market, merampok pom bensin, membegal orang di jalanan dan lainnya.

Untuk itu jajaran kepolisian perlu mengintensifkan patroli di malam hari untuk menindak tegas aksi geng motor.

"Biasanya anak anak di usia 15 hingga 21 tahun itu beraksi pukul 01.00 hingga 04.00. Dan kawasan rawan geng motor adalah Ibukota Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, dan Sulsel," pungkasnya.

(yum/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads