Disdik Jabar bersiap melakukan pembelajaran tatap muka pada Juli 2021. Ahli Epidemiologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Panji Fortuna Hadisoemarto menilai kebijakan tersebut terlalu berisiko.
"Rasanya masih terlalu berisiko," ujar Panji saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan kepada detikcom, Kamis (11/3/2021).
Dia mengatakan,keputusan sekolah tatap muka seharusnya mempertimbangkan kondisi epidemiologi secara utuh. "Bukan hanya atas dasar sudah dilakukannya vaksinasi guru," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebab populasi usia sekolah belum akan mendapatkan vaksinasi sehingga mereka bisa menjadi sumber penularan khususnya kepada anggota masyarakat lain yang belum atau tidak dapat divaksinasi," ucap Panji.
Lebih lanjut, berdasarkan pemantauan kondisi epidemiologi yang dilakukan Panji saat ini memang transmisi terlihat menurun. Namun, kondisinya masih sangat rentan. "Kalau mobilitas dan kontak manusia meningkat, masih sangat rentan meningkat lagi," katanya.
Terlebih, fenomena saat ini memperlihatkan walaupun sudah divaksinasi belum dapat menjamin tidak terpapar COVID-19. "Iya betul, walaupun risiko sakit beratnya menurun," imbuhnya.
Dia pun merasa kesulitan memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk sekolah tatap muka. Secara pasti, kata dia, jika transmisi komunitas sudah tidak ada barulah dapat dilakukan sekolah tatap muka.
Disinggung soal kekhawatiran adanya kemungkinan klaster baru, Panji pun membenarkan. "Ya, bisa dikatakan begitu. Enggak ada jaminan sampai semuanya hijau (tingkat RT nol kasus aktif)," pungkasnya.
Sebelumnya Dinas Pendidikan Jawa Barat bersiap melakukan sekolah tatap muka pada Juli 2021. Salah satu persiapan yang dilakukan yakni vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidik.
Berdasarkan data yang dihimpun dari sistem informasi disdik, saat ini terdapat 2.800 sekolah di Jabar yang mengajukan untuk menggelar tatap muka. Namun, dari hasil verifikasi tim pemantau, hanya 627 sekolah yang benar-benar siap.
"Bukan tidak siap (semua) tapi karena kondisi belum masuknya vaksinasi ini, tapi pastikan bahwa vaksinasi bisa dilakukan di minggu ketiga Maret sampai Juni, karena persiapan Juli kita lakukan tatap muka," ujar Kadisdik Jabar Dedi Supandi.
(mso/mso)