Dishub Jabar Ungkap Indikasi Awal Penyebab Kecelakaan Maut di Sumedang

Dishub Jabar Ungkap Indikasi Awal Penyebab Kecelakaan Maut di Sumedang

Wisma Putra - detikNews
Kamis, 11 Mar 2021 14:33 WIB
Petugas mengevakuasi korban kecelakaan bus PO Sri Padma Kencana di Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021). Hingga Rabu (10/3) malam, petugas kepolisian mencatat sebanyak 22 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut dan 28 korban selamat dilarikan ke RSUD Kabupaten Sumedang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Foto: Bus masuk jurang di Sumedang (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI).
Bandung -

Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar menyebut ada indikasi kecelakaan maut di Sumedang disebabkan kurang tahunya sopir bus terkait kondisi jalan. Pasalnya bus yang mengalami kecelakaan tidak secara reguler melintasi Tanjakan Cae, Wado, Kabupaten Sumedang.

Kadishub Jabar Hery Antasari mengatakan jajaran Dishub Jabar sudah berada di lokasi kejadian untuk mengumpulkan sejumlah data dan fakta terkait kecelakaan tersebut.

"Kita masih olah TKP," kata Hery dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (11/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hery memaparkan sejumlah indikasi terkait penyebab kecelakaan tersebut, salah satunya pemahaman sopir tentang kondisi Tanjakan Cae yang merupakan bagian dari jalur alternatif Malangbong-Sumedang. Karena bus tersebut merupakan bus pariwisata jadi tidak melintas secara regular di jalur tersebut.

"Indikasi awal, pemahaman pengemudi soal rute. Bus ini kan bus pariwisata, tidak melintas reguler di jalur ini," ujar Hery.

ADVERTISEMENT

Hery mengungkapkan, jalur serupa seperti Tanjakan Cae di Jawa Barat banyak. Malah ada yang lebih curam seperti Tanjakan Panganten di Kabupaten Garut dan Tanjakan Emen di Kabupaten Subang.

Meski demikian, hal tersebut baru sebatas indikasi. Karena, masih ada indikasi lainnya yang masih diselidiki seperti kondisi kendaraan dan kontur jalan.

"Jadi selain faktor pemahaman sopir soal rute, kondisi kendaraan hingga kontur jalan pun kita evaluasi. Setelah olah TKP, nanti ada FGD baru disimpulkan penyebabnya," ujarnya.

Selain itu, Hery memastikan bahwa pembatas jalan (guard tail) di Tanjakan Cae sudah terpasang. Namun, guard tail tersebut tidak kuat menahan laju bus hingga bus terjun ke jurang sedalam 20-25 meter.

"Jalur ini rawan kecelakaan, guard tail sudah terpasang tapi guard tail ini tak cukup kuat menahan laju bus hingga akhirnya terjun ke jurang," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, petugas berhasil melakukan evakuasi korban kecelakaan maut di Sumedang. Total ada 27 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Kasi Ops Basarnas Bandung Supriono mengatakan korban terakhir berhasil dievakuasi, Kamis (11/3/2021) pukul 07.40 WIB. Korban kecelakaan terakhir ini berjenis kelamin laki-laki.

"Allhamdulilah kami bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi korban yang terakhir," katanya Supriono saat ditemui dilokasi Kamis (11/3/2021).

Dia menyebut korban tewas dalam kecelakaan maut yang berhasil dievakuasi sebanyak 27 orang. Sementara 39 orang lainnya selama dan tengah dalam perawatan di RSUD Sumedang.

Simak video 'Laka Maut di Sumedang, Keluarga Korban di Subang Histeris':

[Gambas:Video 20detik]



(wip/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads