Satgas COVID-19 Kabupaten Pangandaran melakukan inspeksi mendadak ke sekolah-sekolah yang sudah mulai menggelar pembelajaran tatap muka.
Petugas gabungan yang terdiri dari polisi, TNI dan Satpol PP ini mendatangi sekolah-sekolah secara langsung. Petugas memeriksa kelengkapan sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan (Prokes) di sekolah. Mulai dari ketersediaan air di fasilitas cuci tangan, penggunaan masker sampai jaga jarak tempat duduk di dalam kelas.
Selain itu, petugas juga masuk kelas untuk memberikan edukasi secara langsung kepada siswa. "Kami dari Satgas COVID-19 Pangandaran melakukan monitoring untuk memastikan penerapan Prokes di sekolah benar-benar diperhatikan," kata Bangi Sekretaris Satpol PP Pangandaran, Rabu (10/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan monitoring akan dilakukan secara berkala agar kedisiplinan siswa dan guru di sekolah selalu terjaga. "Risiko penularan sangat rentan, jadi pengawasan dengan pendekatan saling mengingatkan harus terus dilakukan," ujar Bangi.
Ia menjelaskan jika di satu desa terjadi kasus positif Corona, maka semua sekolah di desa tersebut harus dihentikan sementara. "Makanya jika ingin sekolah tatap muka terus berlanjut, kita semua harus disiplin Prokes," ucap Bangi.
Sekolah di Kabupaten Pangandaran sudah kembali menggelar pembelajaran tatap muka sejak Senin lalu. Kebijakan ini dilakukan setelah Kabupaten Pangandaran dinyatakan sebagai daerah dengan risiko penyebaran Corona rendah.
Kebijakan disambut gembira oleh mayoritas siswa dan orangtua siswa. Namun kondisi ini menyimpan tantangan bagi pihak sekolah untuk lebih ketat menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di sekolah. Karena meski Pangandaran sudah zona hijau, tapi risiko terjadinya klaster penularan Corona di sekolah tetap ada.
"Ini menjadi tantangan bagi kami, artinya kami harus ketat menerapkan Prokes di sekolah," kata Umi Sumiati Kepala Sekolah SD Negeri Babakan 1 Pangandaran.
Lihat Video: Jokowi Targetkan Belajar Tatap Muka Bisa Dilakukan Pada Juli